Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Menembus Belantara Menuju Puncak Mount Faber dan Menyeberangi Henderson Waves

Diperbarui: 5 September 2022   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi itoursg.wordpress.com

By Christie Damayanti

 Jalur naik/turun menuju JPO Henderson Waves Singapore, tidak ada jalur untuk memakai kursi roda ajaibku, dari Southern Ridge .....

 Pagi itu sekitar jam 7.00, mas Kardy Chiu menjemputku di Hotel. Aku sedang bersiap sambil minum secangkir teh hangat di kamar hoteluk, tiba mas Kardy mengetok pintu. Benar2 on time, aku membuka pintu kamarku dan kupersilahkan dia masuk ke kamarku.

Seperti biasa jika dia masuk ke kamarku untuk kuminta tolong membetulkan sesuatu (yang pasti sih, membetulkan atau merpihkan tempat2 kamera di kursi roda ajaibku karena selalu kendor), dia akan duduk di lantai, tidak mau di kasur.

Sambil beberes untuk pergi, aku menghabiskan teh hangatku sambil nyemil makanan pagi yang mas Kardy bawa untukku, sambil kami mengibrol. Hari itu, hari Sabtu dan mas Kardy memang berjanji untuk mengajakku ke Henderson Waves, sebuah JPO tertinggi di Singapore, di area Mount Faber, yang menghubungkan Southern Rigde ke Telok Blangah.

Setelah beres dan makan pagiku yang dibawakan mas Kardy habis, kami keluar dari kamarku dan mengantri di bus-stop di bepan hotelku menuju Mount Faber, utara Singapore. Cukup jauh, kaa mas Kardy, sekitar 1 jam naik bus.

Hari Sabtu tidak terlalu ramai, apalagi tujuan kami bukan tujuan favorite, sehingga sampai Munt Faber, hanya kamu berdua yang tertinggal di dalam bus.

Di dalam bus, mas Kardy terkantuk2 karena aku tahu, dia kecapean. Dia kerja keras setiap haarinya, dan selama aku di Singapore, ada tambahan kerjaan adalah mengurusi aku, antar jemput bahkan membelikan makanan pagiku, dimana dari awal aku sudah menolka bantuannya. Tetapi, begitulah seorang mas Kardy, seorang "malaikan pelindung" yang diberikan Tuhan untukku ......

Selama di dalam bus, mas Kardy benar2 tidur, dan aku menatapnya dengan terharu. Dia benar2 memberikan kenyamanan untukku sebagai seorang teman dan sahabat, dia memang benar2 seorang malaikat pelindung untukku.

Sampai akhirnya bus hampur sampai, mas Kardy bangun. Entah karena otaknya sudah tahu tujuan sudah hampir sampai, atau menang terbangun saja. Karena, sebelumnya aku agak kawatir, bus teralu jauh membawa kami. Karena aku tidak diberitahu, hars turun di bis-stop yang mana ...

Begitu bus berhenti, kami turun dan terpampanglah kawasan Mount Faber, area perbukitanSingapore dimana latar belakangnya adalah kawasan permukiman menara2 apartemen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline