Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Mencoba "Menata Ruang Terbatas" Bali di Area Pantai dan Desa Wisata untuk Aksesibilitas

Diperbarui: 29 Juni 2022   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Dokumentasi pribadi

Daerah pertanian di Badung Bali

Seperti yang aku tuliskan di artikelku sebelum ini, penataan ruang di Bali memang harus meluihat berbagai masalah serta hal2 yang bisa meberikan solusi tentang masalah tersebut. Salah satunya adalah "bagaimana menata ruang yang terbatas".

Jika pada artikelku sebelumnya, aku banyak menuliskan tentang bagaimana menata ruang terbatas di Bali tentang pedestrian.

Bahwa, jika memang dimensi pedestrian2 di Bali yang antara 60 cm sampai 100 cm ini susah dibuat lebih lebar, karena keterbatasan lahan, tidak ada salahnya jika konsep penataan ruang pedestrian ini, BUKAN DENGAN MEMPERLUAS DIMENSI, tetapi dengan cara pemikiran tentang RUANG BERSIH PEDESTRIAN, tanpa ada asesorisnya.

Okelah, tulisan tentang pedestrian, sudah kubahas cukup dalam di artikelku sebelumnya. Dan, di artikelku sekarang ini dan setelah ini, aku ingin menuliskan tentang bagaimana menata ruang yang terbatas tentang tempat tinggal bagi warga Bali dan bagaimana pementah daerah Bali bisa menata ruang wisatawan dengan fungsi2 yang berkualifikasi.

Konsep dan filosofi tentang penataan ruang adalah tentang pemerataan akses dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Tetapi pada kenyataannya di seluruh dunia dalam penataan ruang kota, akan terdapat berbagai masalah, salah satunya lahan ang berubah.

Khususnya di negara2 berkembang termasuk Indoneisa dan termasuk di Bali, penataan ruang kota akan mengorbankan berbagai lahan yang awalnya untuk pertanian atau perkebunan, akhirnya menjadi derah perkotaan. Contohnya adalah, daerah Renon di Bali.

Aku tidak mau membahas tentang pengalihan Renon yang awalnya adalah daerah pertanian, sudah menjadi daerah perkotaan, sebuah wisata kota Bali, walau tetap dipelihara sebagian kecil untuk wisata pertanian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline