By Christie Damayanti
Taxi, selain di Indonesia seperti yang aku tuliskan di artikel2 sebelumnya, bahwa tariff taxi itu mahal dan mahal sekali! Itu sudah kubuktikan berkali2 di berbagai negara2 yang aku pernah datangi, berkali2. Bahkan, Negara Singapore sebagai Negara tetangga terdekat dengan kita pun, tarif taxi nya tetap saja mahal!
Cerita ini, aku tuliskan ketika hari terakhir di Eropa tahun 2014 lalu. Hari terakhir aku berada di Roma dan segera kami harus meninggalkan Roma untuk pulang ke Jakarta, melewati Airport Leonardo Da Vinci .....
***
Tepat jam 14.00, sebuah taxi van datang. Disupiri oleh seorang Italy, bernama Roberto Coppola. Dia adalah seorang supir taxi yang mengantar kami dari Airport waktu baru datang dari Paris, beberapa hari lalu..
Dan Roberto yang menawari kami untuk menjemput di hotel, menuju airport lagi, jika mau pulang. Tentu saja aku tidak menampik tawaran ini, karena aku tahu tidak mudah mendapatkan 'teman' di negara lain, apalagi ini Italy, yang sebagian besar penduduk local tidak bisa berbahasa Inggris.
Begitu juga Roberto. Dia benar2 penduduk local, dan ketika aku mengajak dia ngobrol waktu perjalanan dari airport menuju hotel waktu baru datang dari Paris, Roberto tertawa. Sambil 'bicara' bahasa isyarat dengan tangannya, bahwa dia menggeleng dan terbata2 berkata "tidak bisa berbahasa Inggris" .....
Tapi, begitulah aku. Walau aku tahu dia tidak bisa bahasa Inggris, aku pun nekad untuk "ngobrol" dengan nya.
Dan kami menjalin komunikasi cukup baik, terbukti walau mungkin kami masing2 tidak mengerti, tapi kami bisa tertawa bersama sambil berbahasa isyarat dengan tangan, bahkan anak2pun ngibrol bersama sambil tertawa. Karena dari airport Leonardo da Vinci ke Roma tepatnya di Hotel King di Sistine Rue, memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Begitu juga ketika kami dari hotel ke Airport, walau sedikit macet, dan waktu terbang masih cukup lama, Roberto mengajak kami berputar2 kota Roma, lewat jalan2 yang tidak dilewati bus wisata kami kemarin. Dan aku menambah wawasan dan pengamatan tentang sisi kota Roma yang tidak terjangkau oleh wisatawan .....
Setelah waktunya memang harus pulang, dengan sukup berat kami memang harus pulang. Dan Roberto membawa taxi van nya bertolak langsung ke airport.