Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Ternyata Alat Bayar Non-Cash Menurut Beberapa Driver Taxi Online Membuat Susah

Diperbarui: 9 Februari 2022   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Pak Abdul Sukur, bahkan uang 20 ribu saja tidak punya untuk makan, karena semua penumpang bayar pakai GoPay .....

Memang banyak sekali cerita2 unik, ucu, mengharukan bahkan inspiratif, ketika aku "hidup" bersama taxi online, karena memang sejak 6 tahun lalu setelah supirku yang ikut denagn aku sejak tahun 1999 lalu, dipanggil Tuhan.

Aku tidak berniat lagi mencari supir baru, karena yang dilayani cuma aku saja, sementara anak2ku sudah mandiri. Kasiahn supirku, seperti ak Emon supirku yang dulu. Beliau merasa boan jika menunggu aku di kantor, dan tidak mau pulang karena alasannya macet dan capek. Maklum, beliau memang sudh berumur .....

Jadi, bolak balikku kemanapun juga di Jakarta, aku memanggil taxol, dan driver2mya sebagian sudah menjadi teman dan sahabatku (bayangkan, 6 tahun aku memakai taxol, minimal 1 hari 2x bolak balik, berapa orang yang bisa menjadi teman dan sahabatku, kan?).

Cerita2pun unik dan lucu2, bahkan mataku bisa membasah, jika driver bercerita tenang sesuatu atau cerita tentang kekuarganya. Bahkan, ceita yang seperti tidak disangka membuat mataku membasah, tetapi realitas nya, mataku benar2 basah.

Seperti cerita kali ini, tentang teman driver taxi online .....

Beberapa minggu kemarin, saat aku jenjian dengan dokterku ke rumah sakit, untuk chek-up ......

Aku diantar sahabat driver taxi online, yang sama2 pasca stroke tetapi lumpuh kiri, mas Barli. Tetapi, beliau tidak bisa menjemputku, karena ada penumpang, dan aku mencari taxi online sendiri, lewat aplikasi.

Namanya pak Abdul Sukur, driver taxi online yang menjemputku. Beliau menjemputku di libby rumah sakit, dan begit beliau datang, langsng beliau berhenti di depanku, membuka pintu, turun dan memutari mobilnya, untuk mentapaku.

Dengan dibantu oleh security rumah sakit itu, RS PGI Cikini, mereka berdua mengankat kursi roda ajaibku, masuk ke bagasi. Lalu, pak Abdul Sukur membimbingku untuk masuk ke kursi belakang, lalu seelah beliau masuk di depan setir, mobil itu pun berjalan, menuju tujuanku berikurnya, janjian makan siang dengan teman2 SMP ku, di Kota Kasablanka Mall.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline