Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

"Yoyogi National Gymnasium", Filosofi Tradisional dan Modern untuk Arena Senam karya Kenzo Tange

Diperbarui: 13 Juli 2021   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.common.wikimedia.org

By Christie Damayanti

                                                                                                         

Yoyogi National Gymnasiun adalah arena dalam ruangan yang terletak di Taman Yoyogi di Shibuta, dengan desain cantik tentang "atap gantung" nya.

Yoyogi sendiri adalah tempat transit antara Shibuya dan Harajuku, jika kita traveling kesana, jalan kaki (hanya 2 stasiun) atau naik kereta. Itu yang aku amati tentang Yoyogi, dan nama Yoyogi mempunyai makna khusus untukku ....

Ternyata, tidak hanya Tokyo Metropolitam Gymnastium, yang mempunyai filosofi "helm Samurai" dan "pesawat ruang angkasa" saja untuk olah raga senam, tetapi ditambah lagi sebuah nasional gymnasium, yang juga mempunyai filosofi unik.

Seorang Kenzo Tange lah, seorang arsitek Jepang yang merancang serta dibangun antara tahun 1961 sampai tahun 1964, untuk Olimpiade Musim Panas tahun 1964. Dan, stadion ini pun diperbaharui untuk menjadi tmpat bertanding renang dan menyelam, pada Olimpiade Musim Panas 2020.

Ketika Jepang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pertama di Asia pada awal 1960-an, negara akhirnya menugaskan arsitek pemenang Hadiah Pritzker, Kenzo Tange, untuk membangun tempat penting untuk acara tersebut.

Kenzo Tange menanggapi dengan mendesain dan membangun Yoyogi National Gymnasium, dua bangunan beton dan baja elegan yang langsung mendapat pengakuan internasional sebagai mahakarya arsitektur modern ketika pintu mereka dibuka pada tahun 1964.

Teknologi tercanggih dan teknik yang tepat dari Yoyogi National Gymnasium, bersama dengan garis atapnya yang memanjang, memperkenalkan modernisme baru ke Jepang sambil tetap membangkitkan keanggunan dan keabadian arsitektur tradisional Jepang.

Dengan bentuknya yang seperti gelendong atau cangkang, Yoyogi National Gymnasium menjadi contoh utama gaya Metabolis Jepang, sebuah gerakan Jepang pasca-perang yang mengeksplorasi arsitektur sebagai organisme yang hidup dan berkembang.

Jepang memang sebuah negeri cantik, yang sangat cinta dengan budaya serta ke-tradisional-annya, serta sebagai negeri modern dan super modern, yang sangat aktif untuk kreatifitas demi kemajuan dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline