Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

"Deru Ombak", 3 buah Lukisan Ibu Terkasih yang Pertama .....

Diperbarui: 25 September 2020   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi Lukusan ibu terkasih, yang pertama di tahun 2008

By Christie Damayant

                                                                                                                                

Selain berkebun, ibu pun punya hobi yang lainnya, yang banyak orang sudah tahu adalh melukis. Kesenangannya ini, sudah terlihat dan terbentuk sejak tahun 2008, sebuah lukisan pertama yang di beri pigura, di tahun 2008.

Sebuah lukisan pantai, dengan ombak yang menderu .....

Au tidak tahu, darimana ibu mendapatkan bakat melukisnya. Lukisan itu sangat cantik. Tetapi, aku tahu, justru dari bakat ibu ini, aku mendapatkan bakat menggambar sebagai seorang arsitek, dan terus menurun kepada Dennis anakku, cucu tertua ibu dari aku, yang lulus S2 sebagai seorang Sarjana Seni (Ssn), bidang studi DKV Desain Komunikasi Visual.

Waktu kecil, ibulah yang mengajarkan kami bertiga, aku dan 2 orang adikku untuk melukis, pada pelajaran menggambar di sekolah. Dan, bapaklah yang mengajarkan kami menggambar tentang bangunannya .....

TEtapi, yang akhirnya menurun dan sebagai seorang desainer adalah aku, sesbagai arsitek. Adikku yang sekarang beraada di Amerika, S1 nya memang seorang insinyur sipil seperti bapak, tetapi  sekarang dia lebih ke manajemennya di Amerika.

Dan adikku yang kecil yang sekarang tinggal di Bali, bekerbisnis sebagai seorang kuliner dengan sebuah restoran bakmi ya di Jimbaran, Bali.

Lukisan2 ibu ketika aku masih kecil, seingat aku masih ada, tetapi aku tidak tahu ibu menimpannya di mana. Tetapi, tahun 2008 lalu, ibu benar2 menyimpan lukisan2 ibu dalam pigura, dan tersimpan rapih dalam studio rumah kami, di lantai atas ......

3 buah lukisan ibu pertama, tentang deru ombak dalam kanvas dan cat minyak. Aku tidak tahu, perasaan apa yang berkecamuk dalam hati ibu, sehingga ibu melukiskan itu. Aku "melihatnya" sebagai kesendirian, sebagai kesunyian dengan tanpa kehidupan, hanya ombak yang menderu.

Itu di lukisan yang pertama dan kedua .....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline