By Christie Damayanti
Teman disabilitas grahita (syndrome) dari Yayasan Asih Budi, dengan gayanya yang 'fashionista' banget, melenggak lenggok di atas panggung, memamerkan baju cantiknya ....
***
Sebenarnya, even ini sudah terjadi beberapa saat lalu, tetapi aku ingin menuliskannya sekarang, di Hari Disabilitas Internasional taggal 3 Desember 2019.
Hampir 10 tahun, aku berjuang dalam keterbatasan. Melakukan yang aku harus lakukan, membesarkan anak sendirian sampai mereka mandiri. Dan, aku pun berjuang untuk teman2 disabilitas, setelah aku focus untuk melakukan dan berkarya bagi teman2 disabilitas.
Disability Awareness adalah konsep dari Australia dimana Negara tersebut membuka kesempatan begai dunia, untuk bersama2 memberdayakan masyarakat disabilitas lewat banyak hal.
Aku menjalin hubungn dengan teman2 disabilitas dari berbagai jenis, sejak aku pun menjadi seorang disabiitas. Sejak tahun 2010 sampai sekarang, aku banyak bertemu dengan banyak yayasan berbagai jenis disabilitas.
Tahun 2019 ini, aku menggelar Disabiilty Awareness ke-6, dimana sebagian besar even ini aku lakukan di Central Park, bersama Yayasan Agung Podomoro. Hanya 2x saja aku melakukan even ini secara pribadi, yaitu Disability Awareness ke-1 di Bassura City Mall dan Disability Awareness ke-4 di Yayasan Tri Asih Kebon Jeruk.
Konsep Disability Awaress ke-7 ini adalah untuk memberdayakan teman2 disabilitas setelah mengajak mereka untuk ikut serta dalam berkarya bagi lingkuan sekitarnya.
"Fashion, Musik, Karya dan Seni Disabilitas", itulah judulnya. Mereka aku ajak melakukan hal2 yang mereka bisa, dan ternyata mereka memang sangat mampu! Masalahnya, belum atau sedikit sekali 'ruang publik' bagi mereka untuk berkarya dan mengekspresikan hidupnya.