Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Salah Satu Konsep Karya Kreatifku Tahun 2019, untuk Filateli Indonesia

Diperbarui: 17 Oktober 2019   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi dari Sulyono, terima kasih ya, untuk foto keren ini

By Christie Damayanti

Sebenarnya, aku tidak berpikir untuk Pameran Filateli Kreatif dengan tema Jepang, karena sku tidak punya banyak koleksi tentang Jepang. Koleksi Jepangku sangat sedikit, karena dari dulu waktu aku masih berkorespondensi dengan teman2 dari seluruh dunia, sepertinya hanya 3 orang yang dari Jepang.

Itupun karena aku kenal, sewaktu aku kuliah S2 di Perh, Australia Barat. Megumi (sama2 bermain music, aku piano dan Megumi biola, dan kami sering berduet selama kami kuliah).

Lalu, Shige seorang anak muda, waktu aku dalam belajar bahasa Inggris, sebelum kuliah S2, serta Dennis seorang dosenku, campuran Australia dan Jepang. Itu tahun 1993 sampai sekitar 1995, jadi bisa dibayangkan, koleksiku tenang Jepang sangat sedikit, apalagi mereka hanya sekedar menulis surat saja, tetapi tidak mengumpulkan prangko, sehingga susah untuk meminta mereka membelikan prangko untukku.

Belum lagi, untukku Jepang adalah sebuah negeri yang 'aneh'. Sebuah negeri antah berantah, dengan bahasa yang aneh dan tulisan cacing, serta hidup yang mahal. Aku pernah ke Jepang sewaktu masih sekolah, tahun 1982 dan waktu anak2ku masih kecil tahun 2000.

Dan itu sudah memberikan banyak informasi bahwa Jepang memang merupakan Negara yang aku tidak akan kunjungi sering, karena alasan2 ditas.

Tetapi ......

Ternyata anakku yang kecil, Michelle punya mimpi untuk tinggal di Jepang!

Lihat artikelku tentang Michelle, anakku,

"Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi Kenyataan  

Jadi, ketika akhirnya anakku kuliah, bekerja dan tinggal di Jepang (Chiba, Tokyo), mau tidak mau jika aku melepas kangenku maka aku yang harus kesana, karena tidak mungkin anakku yang pulang. Akhirnya, setiap 3 bulan atau 4 bulan sekali, aku mengunjungi anakku di Jepang ......

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline