Di artikel ku sebelumnya tentang Soba, aku sudah menuliskan bahwa mie Soba bisa disajikan panas maupun dingin. Biasanya, jika panas2 topping nya adalah daging atau telur mentah yang akan matang jika direndam di kuah panasnya.
Dan Soba dingin, disajikan dengan lobak atau tahu dan bukan yang berurusan dengan hewani, supaya tidak amis.
Ya, jika dihidangkan dengan kuah panas, rasa daging atau telurnya tidak amis, arena memang termasak dengan panasnya. Tetapi jika dihidangkan dengan kuah dingin, kuahnya akan amis jika disajikan dengan daging, apalagi telur.
Jadi, konsep ini diterima masyarakat tentang Soba panas dan Soba dingin ......
Di Jepang itu sendiri, Soba bisa disajikan di restoran cepat saji, atau di restoran2 khusus yang mahal. Ada juga mie Soba itu dikeringkan, sebagai mie instan supaya bisa disajikan di rumah, seperti mie instan ramen. Dan mie instan Soba, sangat digemari di Jepang seperti mie instan ramen .....
Restoran Soba dari yang kecil sebagai restoran cepat saji, juga restoran khusus yang menyajikan Soba panas dan Soba dingin, banyak terdapat dimana2, sebanyak restoran2 ramen.
Ramen memang lebih terkenal di dunia, dibandingkan dengan Soba. Tetapi, ketika kita mencicipi pertama kali, pasti perbedaan mie Ramen dan mie Soba, sangat terasa!
Seperti beda antara langin dan bumi, begitu juga perbedaan rasa Ramen dan Soba. Persamaannya adalah, topping2 nya bisa saja, tetapi juga bisa berbeda untuk Soba dingin.
Dan, jika aku ke Jepang untuk menjenguk anakku yang tinggal disana setiap 3 bulan, aku pasti juga menyempatkan makan I restoran Soba, berganti2, sama dengan jika aku ingin makan mie Ramen .....
Restoran Kaminarimon Maruka, Asakusa
Saat itu, aku dan ibu serta adikku yang sempat bertandang ke Tokyo di musim semi tahun 2018, juga bersama Michelle dan teman2nya, kami sempat makan mie Soba di Asakusa, sebelum kami jalan2 ke Sensoji Temple.