By Christie Damayanti
Ramen itu memang mie khas Jepang, tetapi jenis masakan ramen itu benar2 berbeda dari satu restoran ke restoran yang lain, termasuk dari 1 kota ke kota yang lain, di Jepang.
Nah, dari Ramen Ichiran yang tersenak menurut hamir semua yang ernah merasakannya, sampai ramen2 yang mungkin tidak terkenal walau pada kenyataannya pun tetap semua ramen menurutku memang enak!
Nah, ketika kmi jalan2 di Akihabara, kami melipir disalah satu jalan foodstreet disana, ketemulah sebua kedai yang tulisannya kanji semua. Keriting, deh, hihihi ..... Tapi aku bisa "menemukan" tulisan kanji yang bisa di scan dengan kamus digital di hp ku, terbaca "Kiwa Ramen" ....
Entah apakah benar bacaannya Kiwa Ramen atau Kiwado Ramen, atau apapun, tetapi ramen ini juga enak sekali! Dengan harga standard semangkok ramen sekitar 600 Yen sampai 800 Yen tergantung rasa dan toppingnya, kami kenyang dan nyaman sekali setelah makan ramen ini.
Seperti biasa, dasar semangkok ramen adalah mie khas Jepang dengan kuah dari kaldu tulang babi ditambah dengan irisan daging babi, yang dimasak dengan cara tradisional sampai beberapa jam sebelumnya. Jadi, semua ramen adalah tidak halal. Walau topping nya bukan daging babi, tetapi kaldunya sendiri pasti dari kaldu tulang babi.
Nah, yang unik di Kiwa Ramen ini adalah bahwa mie nya justru tidak di riram kuahnya. Yang disiram adalah daging nya + telur nya + tauge nya + dan sebagainya. Dan mie nya justru sebagai "nasi" nya, yang dituangkan sedikit demi sedikit.
2 mangkok kuah ramen dengan 2 jenis isinya. Ada daing babi + jamur + telur bulat + nori. Mangkok kedua, ditambah dengan tauge besar dan masing2 di siram kuah kaldu tulang babi.
Lalu, mie ramennya sebagai "nasi", kita bisa mengambil sendiri, bahkan bisa tambah gratis dengan harga khusus.