Seri Berburu SAKURA, kesepuluh .....
Sebenarnya, agak berat aku meninggalkan bunga2 Sakura cantik di sepanjang Sumida River. Tetapi, aku harus terus "berburu Sakura", sampai saat ku kembali lagi ke Jakarta. Masih ada beberapa hari lagi .....
Aku bergerak melangkah, keluar dari sisi Sumida River. Aku mulai melankah di atas kursi roda ajaibku, menuju ke Senso-ji Temple, yang hanya berada sekitaran puluhan meter saja dari Sumida River.
Ketika aku menunggu lampu pedestrian menyala hijau, aku sangat tertarik dengan pemandangan yang sangat cantik dan romantic ini.
Sebuah becak Jepang atau Jinrikisha, dengan 2 orang penumpang (wisatawan), sepertinya berpasangagn dengan penarik becaknya, berada di depan sebuah pohon berbunga Sakura putih (type Chomeiji Sakuramochi) dan berlatar belakang sebuah bangunan khas Jepang.
Mereka naik Jinrikisha dengan selimut merah, yang disediakan si penarik becak. Cantik dan romntis sekali, bukan?
Ini adalah salah satu pemandangan tercantik, yang aku jepret dengan kamera ku .....
Mataku tak lepas2 memandangnya. Bersinar2 dan dan dadaku berkecamuk rasa excited yang luar biasa. Belum lagi, foto dibawah ini.
3 gadis Jepang, dengan memakai Kimono, naik Jinrikisha, dengan selimut merah dimana memang hari itu masih cukup dingin. Dibawah 10 derajat
Celcius.Mataku tidak beranjak dari pemandangan cantik itu, tetapi lampu hijau menyala dan akhirnya aku berjalan dan menyeberang, untuk menuju ke Senso-ji Temple.
Di jalan2 sekitaran Asakusa, memang belum banyak bunga2 Sakura yang fully mekar, tetapi tetap susah ada yang melihat kecantikan bunga Sakura, seperti di foto ini
Baiklah .... Sekarang, aku fokus lagi untuk "berburu Sakura" lagi .....
Di Asakusa, selain di sepanjang sisi Sumida River tempat tumbuhnya ratusan pohon berbunga Sakura, ada juga ke Senso-ji Temple, yang jua kurekomendasikan. Dari depan Hozomon Gate, mengiringi sepanjang jalan Nakamise Street, adalah shopping street sejak jaman dahulu.