By Christie Damayanti
Hari itu, memang mendung. Bahkan, hujan rintik sudah mulai sejak kami keluar dari Stasiun Sakuragicho, Yokohama. Mendung memang menyelimuti langit Yokohama, tetapi tidak menyurutkan warga Yokohama bergegas menuju tujuannya dalam beraktifitas hari itu .....
Termasuk juga turis, aku dan Michelle dan teman2ku. Semangat untuk ke Museum Cup Noodle, membuat kami benar2 tidak peduli, apapun rintangan itu. Sehingga, walau kami bergerimis ria melewati Kishamichi Promenade menuju museum tujuan kami, tetap saja kami sempat berfoto2 di daerah itu.
Bukan saja kami atau warga Yokohama yang bergegas2 bekerja, atau jua kami dan turis2 yang datang, tetapi juga warga Yokohama, terutama kaum lansia dan perempuan2 muda yang sedang atau sudah mengantar anak2nya kesekolah.
Para warga Jepang, kaum lansia dan perempuan2 itu lah yang mendominasi di area Kishamichi Promenade. Mereka berjalan2 santai. Ada yang sendirian, memakai tongkat dan tertatih2 dan terbungku2. Ada yang duduk di bangku taman, sambil makan.
Ada yang dengan anjing2 mereka. Bahkan memelihara anjing2 liar yang cacat, sambil memainkan music untuk mencari dana bagi anjing2 itu. Dan ada juga dari mereka yang melukis pemandangan Yokohama ......
Kesemuanya, berada dalam bingkai kehidupan yang damai dan asri di Yokohama. Kota metropolitan Yokohama, ternyata tidak mampu membendung kehidupan warganya, hanya sebagai pekerja2 tangguh disana, tetapi membawa mereka di sebuah titik kulminasi.
Bahkan, walau apapun kesibukan sebuah Negara 'adikuasa' di dunia teknologi yang mempunyai warga yang super pintar, pada akhirnya mereka akan menjadi tua dan tinggal menikmati apa yang ada sekarang. Dan ternyata, Yokohama mampu memberikan ruang yang apik untuk mereka .....
Bangunan2 modern di kota Yokohama, kita sering tidak mengenali, “ini kota metropolitan yang mana?”, karena semua kota metropolitan, sama saja dengan gedung2 pencakar langitnya yang fully modern …..
Pemerintah kota Yokohama pun sadar, bahwa walau kota ini merupakan kota metropolitan, tetapi Yokohama berbeda dengan kota metropolitan Tokyo.
Mengapa?