Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Kesunyian Jepang dari Canda Tawa Anak-anak

Diperbarui: 25 Juli 2018   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Musim gugur dengan pepohonan yang gugur srta dedaunan merah-orange, dan latar belakang kuil Yokoamicho, melambangkan kesunyian di sore itu ......

Ketika aku banyak membaca tentang Jepang setelah anakku tanggal disana, aku baru mengerti tentang "bahaya turun nya populasi" negara Marahari Terbit itu.

Ketika sejak beberapa tahun belakangan ini, terutama di Jakarta, sering digelar pameran2 budaya dan penjualan dan promosi tiket murah ke Jepang.

Dan ketika aku sebagai seorang ibu, yang anaknya tinggal di Jepang, menjadi serba diuntungkan, karena dengan promosi tiket pesawat murah, aku bisa 3 atau 4 kali terbang ke Jepang .....

Mau tahu, mengapa ini terjadi?

Berdasarkan data pencatatan sipil Jepang per 1 Januari 2017, jumlah populasi orang Jepang yang tercatat adalah 123.583.658 jiwa. Jumlah tersebut turun sebesar 308.084 dari tahun sebelumnya dan merupakan penurunan populasi berturut-turut selama delapan tahun terakhir.

(Pikiran Rakyat 7 Juli 2017).

Artinya apa?

Ketika beberapa negara, termasuk Indonesia, yang kebablasan tentang populasinya sehingga negara2 tersebut menjadi Negara dengan jumlah populasinya terpadat di dunia, Jepang justru menurun drastis! Jepang mulai mengalami defisit penduduk, dan jika mereka tidak mengubah konsep kehidupan negara tersebut menjadi lebih 'terbuka', suatu saat negara ini akan 'menghilang' dari dunia .....

Lebay? Tidak!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline