Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

"Takeshita Street" dan Meiji jingu", Antara Fesyen dan Modern dengan Kearifan Lokal

Diperbarui: 4 Juni 2018   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Harajuku memang sudah menjadi viral tentang fashion anak2 muda Jepang. Tetapi jangan salah! Walau Harajuku adalah cermin anak muda Jepang dan viral di seluruh dunia, Harajuku pun menyimpan sederetan sejarah Jepang.

Ketika kota metropolitan Jakarta justru hanya "berhura2" dengan sikap kemodernan nya yang akhirnya menganggap sejarah Jakarta berada di deretan belakang, dan mengedepankan budaya luar dan "malu" mengungkap budaya lokal, sangat berbeda dengan Jepang yang sangat bangga dengan budaya dan kearifan lokalnya.

Bahkan, mereka dengan bangga bicara dengan bahasa Jepang, sementara wisatawan hanya terbengong2 karena tidak mengerti. Yang akirnua, wisatawan "terpaksa" belajar bahasa mereka walau hanna sekedar 1 atau 2 kata saja untuk bertanya .....

Apa yang terjadi, sewaktu budaya yang sudah turun temurun sejajar dengan kemodernan yang sudah sangat viral di seluruh dunia, sebagai trend-setter anak2 muda dunia?

Mari kita melihat dari sisi yang berbeda .....
Meiji Jingu Merupakan kuil untuk bersembahyang agama Shinto, yang di dedikasikan untuk memuja arwah Kaisar Meiji dan istrinya, Permaisuri Shoken. 

p1460368-5b14babccaf7db7bee117db2.jpg

Dokumentasi pribadi

 Menuju ke kuil, disediakan fasilitas jalan yang rata serta mempunyai pedestrian kecil, yang nyaman untuk kursi roda ajaibku. Permukaan jalan ini berlapis kerikil, yang menyerap air, karena utan kota ini benar2 berfungsi ntuk paru-paru kota dan penyerapan air hujan .....

Pepohonan besar dan sangat rindang, benar2 membuat udara tersaring dari debu2 kota, dan kita didalah hutan ini, benar2 merasa nyaman, segar dan menjadi lebih bahagia (masukan oksigen ke otak kita, menyalurkan kebahagiaan)

Kuil Meiji Jingu, terletak di dalam hutan kota yang melingkupi area seluas 700.000 m2. Area ini ditutupi oleh hutan evergreen yang terdiri dari 120.000 pohon dengan 365 spesies yang berbeda di mana pohon-pohon ini disumbang oleh masyarakat Jepang dari berbagai kalangan pada saat kuil ini mulai didirikan. Hutan ini sebagian besar dikunjungi sebagai tempat rekreasi dan relaksasi di pusat kota Tokyo. Kuil ini sendiri terdiri dari dua area utama.(Wikipedia).

Dimulai dengan kematian Kaisar Meiji tahun 1912, kontruksi dibangun sejak tahun 1915 dalam corak tradisional Nagareukuri serta tersusun sebagian besar dari cemara jepang dan tembaga. Dan diselesaikan pada tahun 1920. Dan sampai sekarang, Meiji Jingu tetap menjadi wisata Tokyo, serta merupakan kuil keagamaan dari agma Shinto, sebuah agama nasional di negeri ini.

Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi

Setelah berjalan sekitar 30 menit, terlihat pintu masuk ke Kuil nya ......

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline