By Christie Damayanti
Bermula dari keluar Stasiun Harajuku, petualangan belanja dimulai.
Berkeliling di Harajuku bukan hanya sekitar Takeshita Street saja, yang memang sangat banyak turis, termasuk turis Indonesia. Kulihat hampir semua paket wisata ke Harajuku, Takeshita Street lah yang selalu dipromosikan untuk belanja dan melihat dunia anak muda Jepang dengan dandanan yang aneh2.
Tetapi, tidak cuka itu. Harajuku mempunyai tempat2 cantik selain Takeshita Street. Salah satunya di sebuah shopping street, Ometsando Hills, ke arah depan Stasiun Harajuku, mulai ujung Shrine Bridge. Sebuah shoppong street yang buian hanya menj6al barang2 'brand' saja, tetapi aku lebih tertarik dengan suasana dan lingkungannya. Atau Laforet Shopping center.
Arsitektur modern Jepang dengan facade2 nya, pedestrian nya yang luas dan lebar, assesoris pedestriannya yang cantik, dan full wifi gratis disepanjang jalan itu, sampai blok berikutnya.
Pedestrian lebar dan luas untuk pejalan kaki, termasuk disabilitas pemakai kursi roda seperti aku, sungguh sangat nyaman dan aman. Ditambah lagi, Tokyo adalah kota teraman di dunia, menambah kenyamana wisatawan2 asing disana.
Shopping street Harajuku, dalam beberapa blok ini, konsisten dengan luas nya pedestrian, dan bench2 untuk duduk disepanjang jalan
***
Diujung sebelah sana, Harajuku menawarkan pilihan baru untuk melanjutkan perjalanan belanja kita : mau masuk ke shopping centre yang dalam bangunan 8 lantai, atau melanjutkan di ruang terbuka seperti sebelumnya, di beberapa cabang jalan lingkungan.
Diujung sana, ada Shopping Center "Laforet" yang terkenal, yang membuat awal mula konsep anak2 muda jepang dalam "Harajuku Stylr".
***