Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Fenomena Kaum Urban dan ‘Penduduk Gelap’

Diperbarui: 20 Mei 2016   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.insantour.com


By Christie Damayanti

Fenomena urbanisme Jakarta sudah terlanjur terus ada. Arus urbanisasi dari luar kota ke Jakarta semakin melimpah, sehingga menjadikan Jakarta semakin padat.

Adakah yang benar-benar menghitung, kapan Jakarta akan penuh sesak dengan manusia serta tetek-bengek kebutuhannya, yang notebene belum tentu bisa digunakan oleh perkotaan?

Fenomena urbanisme ini membuat Jakarta sangat padat, dan masalah pemukiman dan ‘turunannya’ (termasuk lapangan pekerjaan, kejahatan serta kebutuhan sandang pangan dan papan), menempati masalah terbesar saat ini.

Bagaimana pemerintah kota mengatasinya?

Tentu karena Jakarta tanahnya pun semakin padat, tidak mungkin membuat ‘landed-house’. Landed-house hanya bisa dibangun di pinggiran kota, dan ini memicu masalah baru, tentang KEMACETAN dan PEMEKARAN KOTA JAKARTA ….. dan pemekaran kota tentu akan menjadi sebuah ‘debat panjang’. Bagaimana konsep pemekaran, bagaimana kota-kota penunjang ini bisa bersinergi dengan kota induk, dan sebagainya.

Alternatif lain adalah membangun apartemen, rumah susun dari kelas sangat sederhana (rusunawa) sampai sangat mewah dengan harga miliaran.

Mari kita bicara dulu tentang sebuah fenomena baru, seiring dengan kaum urban :

Apartemen kecil sekarang semakin menjadi fenomena untuk warga Jakarta. Awalnya ketika akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, di Jakarta diperkenalan kehidupan apartemen oleh pengembang besar. Di mana ketika itu aku masih sebagai junior arsitek, membangun beberapa apartemen mewah di Jakarta.

Waktu itu, apartemen baru diperkenalkan, dan masih sebagai hunian mahal dan mewah dengan luas perunitnya antara 60 meter persegi sampai dengan ratusan meter persegi di Penthouse, dengan spesifikasi yang tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline