Dokumentasi pribadi (Foto & Postcard : Christoforus Dennis)
Arc de Triomphe itu berdiri sangat megah. Tidak salah, jika walau kita belum tahu tentang cerita ini, bangunan ini memberikan nuansa kemegahan dalam hati…
dan melihat mobil-mobil sekecil ini dibandingkan dengan Arc de Triomphe, aku membandingkannya di jaman keemasannya dengan kuda-kuda dan Napoleon Bonaparte serta pajurit-prajuritnya, menjadikan bangunan ini memang tampak luar biasa… Dengan aritektur klasik nya serta material marmer Carara yang mewah dan cantik...
Selain Eiffel Tower, dimana Eiffel Tower adalah icon Paris, bahkan sebagian orang mengatakan bahwa Eiffel Tower adalah salah satu icon Eropa, Arc de Triomphe adalah sebuah monumen yang menjadi maskot dan kebanggan kota Paris. Letaknya di Bukit Chaillot dan merupakan titik pertama dan terakhir dari jalan yang sangat terkenal, yaitu Champs de Ellysee di kota yang sama, Paris.
Setelah cape berjalan-jalan sepanjang Champs de Ellysee, aku dan anak-anakku segera kearah kembali lagi, ke Arc de Triomphe, untuk mencoba ke Trocadero, tempat titip terkenal jika mau berfoto dengan latar belakang Eiffel Tower. Tetapi, kita tidak akan melewai Arc de Triomphe dahulu. Karena detail-detailnya sangat cantik!
Ketika sampai di jalan Champs de Ellysee, matahari sudah bersinar terang, sebelumnya sinar matahari malu-malu mengintip di balik awan. Bahkan sebelumnya lagi, hujan turun dengan cukup deras. Warga lokal atau wisatawanpun sudah banyak yang datang, membuat jalan ini sedikit penuh. Sepanjang Champs de Ellysee sangat teratur dengan pohon-pohon hijau, berkilau tertimpa sinar matahari, dengan titik-titik air bekas hujan...
Terlihat cantik dan romantis. Dengan sinar matahari yang kekuning-kuningan... Wisatawan-wisatawan cantik dengan banyak memakai pakaian modis, beberapa membawa pasangannya atau menggendong anjing atau kucing piaraan mereka.
“Seperti dalam film-film, bahkan seperti dalam dongeng,” ketika aku meliah seseorang perempuan cantik memakai syal cerpelai, jalannya anggun dan si syal cerpelai itu melambai-lambai tertiup angin …… aaahh, khayalanku memang sering melayang-layang.
Dokumentasi pribadi (Foto dan postcard : Christoforus Dennis & Christi Damayanti)
Coba lihat foto diatas, pohon-pohon sepanjang jalan itu sangat rapi, ada dalah 1 garis linier dan cabang-cabangnya seperti penari. Pun dalam arsitektur landscape, cabang-cabang yang membentuk sebuah rangkaian dedaunan, disebut 'dancing', memang seperti penari ..... romantis sekali, kan?