By Christie Damayanti
Champs Elysees yang romantis, setelah diguyur hujan ….. sebuah postcard yang aku desain lewat foto2 Dennis ……
Sebelum kami ke Teoccadero, tempat untuk berfoto dengan latar belakang Eiffel Tower, kami berjalan2 sepanjang Champs Elysees. Dimulai dari ujung jalan. Arc de Triomphe. Sebuah monumen yqng juga merupakan saksi sejarah. Berada di ujung jalan Champs Elysees dan beberapa jalan yang lain, sebuah simpang banyak jalan di kota Paris.
Untunglah hujan sudah berhenti. Langit cerah warna biru muda cantik, dengan awan2 berarak, membuat Dennis sigap memotretnya. Hasilnya? Luar biasa! Beberapa fotonya, aku abadikan untuk kartupos2 cantik!
Arc de Triomphe, hasil jepretan Dennis menjadi sebuah kartupos cantik …..
Walau waktu di Eiffel Tower kami tidak mempunyai kesempatan untuk memotretnya dengan keadaan latar belakang langit biru cerah, Tuhan memberikan kesempatan lain di Arc de Triomphe. Tetapi karena hujan sudah berhenti, wisatawan2 langsung menyerbu untuk berfoto dengan latar belakang Arc de Triomphe. Untung vagi kami, sudah sempat berfoto dengan Arc de Triomphe yang sepi, beberapa jam yang lalu ......
Lucy, temanku yang aku tunggu, memang luar biasa. Dengan kakinya yang bermasalah dan memakai kruk, tidak merasa keberatan untuk mengantar2 kami dengan taxi. Berfoto bersama selama 1 hari dengan Lucy, adalah momen2 yang tidak akan terlupakan. Akhirnya, aku mendapatkan jawaban Tuhan yang kesekian kali nya, sesuai dengan apa yang aku butuhkan.
Dennis dan Michelle, akur dan sering berselfie bersama …..
Berfoto bersama anak2 pun juga momen2 yang indah. Secatq mereka agak enggan berfoto bersama, apalagi denganku. Mengapa, tanyaku. Jawabannya mengejutkan : karena mama narsis. Hihihi ..... ya, aku akan selalu narsis tentang anak2ku terkasih. Dan itu yang membuat mereka malu dengan teman2nya. Tetapi hari itu mereka mau berfoto narsia denganku. Bahkan ketika sekelompok anak muda Paris keren dan cool, tiba2 muncul di belakang kami dan mengajak berfoto bersama, seketika itu ramailah kami.
Anak2 muda itu, mungkin SMA atau kuliah, terlihat riang menggoda wisatawan. Termasuk kami. Dengan bahasa Perancis nya, entah apa katanya, tetapi kami merasakan sebuah aura kebahagiaan, menular ke kami, apalagi Michelle.