Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Jejak Nostalgia : Marion, 'Sahabat Pena'-ku dari Swiss

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1367470501847333738

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_258497" align="aligncenter" width="562" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]

Kami sedang dalam perjalanan ke Bandung .....

Salah satu pertanyaan dari beberapa orang dalam Talk Show di Acara Hari Kartini di pinisi taggal 26 April 2013 kemarin ( lihat tulisanku "Jadul"-nya Cerita Ibu Kartini Bersahabat Pena, Masa sih? ), adalah,

"Siapakah sahabat pena mba Christie yang paling bermakna dalam hidup mba Christie, dan apakah sekarang masih berhubungan dengan mereka?"

Aku tersenyum dan sangat bergairah menceritakannya. Secara aku masih berhubungan dengan beberapa sahabat pena, walau beberapa tahun terakhir, kami tidak berhubungan lagi karena (mungkin ) kesibukan masing2 dan setelah aku sakit ....

Sahabat pena dari luar negeri yang paling teguh memegang tali persahabatannya adalah seorang bapak2 tua ang tidak menikah, yang sekitar tahun 1980-an awal sudah berumur sekitar 40-an tahun, berarti tahun ini umurnya sekitar 70-an tahun, seumur orang tuaku. Namanya Albert Osterholm dari Lousiana, Amerika Serikat. Kami pernah bertemu di Amerika ketika kami berlibur disana. Dari Dallas tempat adikku tinggal, kami naik mobil ke Florida dan sempat bertemu walau hanya beberapa jam saja di New Orleans, Amerika Serikat tahun 2000.

Ada lagi sahabat pena dari Maasland, Negeri Belanda. Namanya Mario Speth. Dia sedang berjalan2 di Kintamani Bali, dan berkenalan disana. Dan dia bersahabat pena denganku, sekitar awal tahun 1990-an dan kami sekeluarga pernah menginap di rumahnya di Maasland ( sekitar 1 jam naik kereta listrik dari Amsterdam ) selama 1 minggu.

Juga ketika aku bersekolah di Perth, West Australia, aku berteman dengan 1 kelas di jurusan Bisnis disana. Setelah selesai dari pendidikan kami, kami bersahabat pena dengannya. Namanya Marion ( aku lupa nama keluarganya ) dari Swiss, dan dia sempat tinggal di rumahku sekitar 2 minggu, tahun 1994.

Lain lagi Susan ( aku juga lupa nama keluarganya ) dan keluarganya dari Canada. Kami bertemu ketika aku dan keluargaku ( orang tua dan adik2ku ) sedang berkunjung ke Eropa Barat ke 8 negara tahun 1991. Kami dalam 1 tour bus, dan kami bersahabat selama 2 minggu. Setelah kami masing2 pulang, aku meneruskannya lewat bersahabat pena. Dan sekitar tahun 1993 mereka datang ke Jakarta dan tinggal di rumahku sekitar beberapa hari.

Sangat menyenangkan ketika sahabat2 kita bisa merasakan dunia indah persahabatan. Aku yang benar2 suka dengan persahabatan, dan ingin sekali aku bersahabat dengan semua orang. Karena dengan bersahabat, dunia akan terasa indah. Dan jika dalam persahabatan kita dengan tulus, aku percaya bahwa sahabat2 kita akan merasakannya dan akan penuh mrndukung dalam apapun yang terjadi .....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline