Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Pasar Rumput dan Wisata Air untuk Jakarta, Sedikit Konsepku

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13775057701280572133

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_283512" align="aligncenter" width="572" caption="khanzaku.wordpress.com"][/caption] Sebelumnya : "Closet Bekas? Ih ..., Jijik!"

Sebenarnya dari jaman sebelum pak Jokowi, seingatku ( benar ga, sih? ) sungai Ciliwung di depan Pasar Rumput sudah di konsepkan sebagai wisata air. Beberapa terminal kapal untuk wisata air, sudah dibangun dan kalau tidak salah, sudah ada test dan percobaannya. Tapi tidak ada kelanjutannya.

Sepanjang sungai, sudah dibangun taman2 kecil dengan pepohonan cantik. Dari ujung di depan Hotel Shangrilla terus menuju Pasar Rumput sampai pojokan depan pintu air Manggarai, trrilah sudah didanani. Cukup cantik. Apalagi sepertinya sungai ini menjadi batas daerah Menteng dengan daerah Manggarai dan Pasar Rumput. Cukup strategis untuk sebuah pasar yang bisa melayani 2 daerah, walaupun masing2 daerah pun sudah ada pasar2 tradisional lokal-nya.

Ketika aku sempatkan sengaja lewat kesana walau tidak 'blusukan', aku melihat justru Pasar Rumput sepertinya 'mati'. Sepertinya, gedung Pasar Rumput-nya sudah ditinggalkan penyewanya, atau mau di renovasi? Apapun yang terjadi, sebenarnya hal ini justru membangkitkan ide2 di otakku. Secara sebenarnya PKL di sepanjang jalan Pasar Rumput merupakan PKL 'tumbuh' dan berkembang karena adanya reaksi positif dari konsumen, sejak puluhan tahun lalu. Sehingga, dengan sekarang Pasar Rumput sendiri 'sedang ditinggalkan' penyewanya, justru pemda mendapatkan kesempatan untuk benar2 meng-upgrade gedung pasarnya.

137750591635320007

[caption id="attachment_283515" align="aligncenter" width="484" caption="www.streetdirectory.co.i"]

1377505985907459710

[/caption]

Lantai atas sudah kosong, bahkansebagian dinding dan atapnya sudah bolong. Lantai di bawahnya masih ada beberapa pedagang yang membuka dagangannya

Bangunan Pasar Rumput nya sendiri di desain baru, yang lebih baik dengan fasilitas modern. Seperti di Pasar Cikini, di depan Stasiun Cikini, bekas Pasar Cikini, di lantai basementnya merupakan pasar tradisional tetapi di lantai atasnya sampai lantai 4, merupakan pusat emas Cikini yang sudah terkenal puluhan tahun lalu juga.

[caption id="attachment_283516" align="aligncenter" width="490" caption="www.cikinigoldcenter.com"]

13775060801831463544

[/caption]

Pasar tradisional beraada di lantai basement, dan karena lahannya sempit, parkir mobil ada di atas toko2 dalam bangunan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline