Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Baru Diresmikan, Jalan Baru Koq 'Grunjalan', Ya?

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13890687161687507105

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_314332" align="aligncenter" width="599" caption="metro.news.viva.co.id"][/caption]

Beberapa hari setelah jalan layang non-tol dari Karet ke Casablanca dibuka....

Aku baru merasakannya sekitar tanggal 4 Januari 2014 hari Sabtu, ketika bolak-balik kami dari rumah di Tebet ke Hotel Le Meredien, tempat adikku menginap untuk sebuah pekerjaan, beberapa hari.

Namanya juga sesuatu yang baru. Seperti biasa, aku sangat excited. Sesuatu yang baru itu bisa menyimpan 'misteri'. Baik misteri yang baik dan luar biasa, ataupun misteri yang buruk dan mengerikan! Dan itulah yang terjadi, ketika mobilku pertama kali 'naik' ke jalan layang itu dari arah Tebet di depan TPU Menteng Pulo.

Namanya saja jalan baru. Masih 'gamang' dan seharusnyalah bersih dan nyaman untuk dilalui. Seperti jika di proyek-proyekku ketika baru dibuka, semuanya rapi, mengkilat serta nyaman dan bau wangi-wanginya. Lantainya bersih dan mengkilap. Suasananya masih 'gamang', belum banyak toko yang buka. Manajemen akan menservice kita lebih baik, untuk menancapkan konsep ramah, dan seharusnya akan selalu begitu di waktu-waktu yang akan datang.

Begitu juga yang seharusnya terjadi di sebuah jalan baru, yang baru dibuka. Surprise yang aku harapkan adalah surprise yang luar biasa! Kerapihan, kenyamanan bahkan 'kecantikan' dari sebuah jalan baru membayang di benakku. Paling ga, aspal hitam yang belum terpakai, membuat mata memandang lebih nyaman. Atau railing pagar jalan yang masih mulus, membayang di pelupuk mataku.

Tapi apa yang terjadi?

Begitu roda mobilku meluncur naik ke jalan layang tersebut, langsung aku tahu bahwa pekerjaan ini sama sekali tidak cukup memuaskan!

1.        Aspal yang ada, memang, masih hitam seperti belum dipakai, dan seperti yang seharusnya. Tetapi yang sangat disayangkan adalah workmanship-nya tidak sesuai dengan standard. Pengawasannya sama sekali tidak baik, dan sepertinya pekerja-pekera tersebut hanya sekedarnya dan seenaknya saja mengaspal jalan tersebut. Bahkan aku sangat yakin, bahwa lapisan-lapisan jalan di bawah aspal tersebut, juga tidak sesuai dengan spesifikasinya. Dengan jalan yang sepertinya mulus itu, ternyata TIDAK MULUS. Bukan bergelombang, tetapi bergeronjal-geronjalan!

13890687891355625710

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline