By Christie Damayanti
[caption id="attachment_302574" align="aligncenter" width="547" caption="gunadarma.ac.id"][/caption]
Ketika pertama kali banyak sahabat di Kompasiana yang tahu bahwa aku adalah seorang arsitek dan aku banyak kali mem-posting artikel2 tentang arsitektur dan perkotaan, beberapa dari antara mereka inbox aku, bahkan menelpon langsung ke aku untuk membuat artikel2 khusus untuk mereka. Beberapa sahabat itu sudah mendapatkannya. tentang rumah sehat, bangunan 'hijau', furniture, tentang taman bahkan tentang rumah tahan gempa sewaktu gempa vulkanik dan tektonik melanda beberapa kota di Indonesia.
Memang, sudah lama sekali aku tidak benar2 mendesain sebuah rumah, tepatnya 4 tahun ini setelah aku stroke. Padahal itu adalah hobiku ( diluar pekerjaanku di sebuah perusahaan developer besar ), mendesain rumah berikut interior dan furniturenya. Desain langsung dibayar dan aku juga yang membangun rumah dan isinya, dan taraaaaaaa ..... 6 sampai 12 bulan ( tergantung besar dan kualitas interiornya ) rumah tersebut jadi. Dan dalam 1 tahun, aku mampu menyelesaikanbelasan desain dan membangun sampai 2 sampai 3 rumah besar. Sebuah pekerjaan dan hobi yang sekarang sudah aku tinggalkan .....
Tetapi ketika aku 'menemukan' hobi baru dan dalam hobi baruku tersebut, memasukan unsur2 konsep dan desain bangunan dan perkotaan, hobi lama ku muncul kembali, walau bukan berbentuk fisik bangunan. Hobi lama muncul, dan hatiku terpuaskan! Tuhan memang sungguh2 luar biasa! DIA membawaku lebih dari dulu, DIA memberiku kebutuhanku ( yaitu hobi ), dan bukan keinginanku ( yaitu materi, dalam membangun rumah ) .....
Rumah sederhana dan rumah menengah.
( Lihat tulisanku Mendesain Sebuah 'Rumah' : ... Bisa Koq Desain Sendiri ... ).
[caption id="attachment_302576" align="aligncenter" width="486" caption="rumahminimalis.com"] [/caption]
Rumah sederhana standard dengan desain tapak depan minimalis. Ukuran ruang2nya sangat kecil, tetapi sudah disurvey. Bisa dilihat standard kegiatan manusia di buku 'Neufert'
Sebenarnya, sebuah rumah baik sederhana, menengah atau rumah mewah, konsepnya sama saja. Yaitu untuk tempat tinggal, sendiri atau bersama keluarga. Prinsip itu yang harus dimiliki seorang yang ingin membangun rumah. Jadi, ketika kita ingin mempunyai tempat tinggal, kita harus memikirkan beberapa hal :
1. Berapa orang yang akan tinggal di rumah itu, dan siapa saja? Mungkin keluarga inti ditambah orang tua, atau siapapun, untuk merencanakan kamar untuk mereka.