By Christie Damayanti
[caption id="attachment_228667" align="aligncenter" width="604" caption="nvisual.wordpress.com"][/caption]
Sebenarnya, mungkinkah semua penduduk Jakarta mampu mempunyai rumah sendiri? Ketika biaya hidup semakin mahal dan sebagian besar penduduk Jakarta belum mempunyai rumah, ternyata kebutuhan rumah memang sangat kruisal .....
Pembangunan rumah bagi warga Jakarta sebenarnya selalu ada. Bahkan bannyak sekali pembangunan perumahan di pinggiran Jakarta, terlihat dengan sering diadakannya kegiatan pameran2 perumahan di JCC di Jakarta, ataupun di daerah2 suburb Jakarta ( di mal2 di seluruh Jakarta ).
Tetapi, perumahan yang bagaimana yang di bangun? Untuk siapa perumahan yang dibangun tersebut?
Pertumbuhan kota Jakarta sangat cepat, tetapi pertumbuhan kota Jakarta ini ternyata tidak diimbangi dengan fasilitas dan sarana2 perkotaan sehingga menimbulkan kepincangan2 diberbagai sektor, seperti fasilitas jalan raya, RTH bahkan perumahan2. Dengan arus urbanisasi yang semakin membanjiri Jakarta, perkampungan2 kumuh justru bermunculan, dibanding dengan perumahan2 yang dibangun oleh pengembang2 profesional. Pula perkampungan2 kumuh, atau daerah 'slum' Jakarta ternyata justru lebih 'mampu' untuk menjadi tempat tinggal bagi warga Jakarta yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Arus urbanisasi ke Jakarta benar2 tidak terbendung, dan sejak dahulu pemda selalu berusaha mencoba untuk menyusun konsep perumahan yang ideal, sejalan dengan laju perkembangan kota Jakarta sekarang. Kendala2 utamanya adalah :
1. Jumlah penduduk yang semakin banyak dengan mayoritas golongan berpenghasilan rendah
2. Tanah semakin mahal dan sulit didapat, apalagi di tengah Jakarta
3. Pendapatan yang rendah, dan sebagainya.
Penelitian dari hasil sensus dikatakan bahwa jumlah penduduk Jakarta bertambah sekitar 200.000 jiwa per-tahun, yang artinya adalah :