Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Diagnosa Awal adalah 'Stroke Berulang', tetapi Aku Tetap Percaya Bahwa Ini yang Terbaik Untukku

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1343273315661321310

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_202730" align="aligncenter" width="461" caption="bardboo.com"][/caption]

Bangun pagi, suatu hatu beberapa hari lalu, tangan kiriku terasa kesemutan dan jari2 tangannya kebas / kebal. Sontak otakku ingat bahwa kesemutan dan kebas adalah salah satu indikasi geala stroke ( lihat tulisanku Buatku, 'Kesemutan Kronis'-ku Identik dengan Kelumpuhanku ), dan aku sedikit ketakutan ......

Biasanya ( setelah aku sakit ini ) setiap pagi aku mempersiapkan diri dengan mandiri, walau beberapa hal kecil masih harus dibantu oleh asistenku. Mulai mempersiapkan pakaian ganti untuk bekerja, mandi, berpakaian atau persiapan2 yang lain. Tetapi pagi itu, begitu aku selesai mandi, aku memanggil asistenku untuk membantuku mempersiapkan diriku, karea tanganku yang kesemutan dan kebas, yang sangat mempengaruhiku berkegiatan. Mulai dari kakiku yang tidak mau / tidak bisa melangkah, sampai tangan kiriku ( satu-satunya tangan yang aku bisa aku pakai ) yang kebas, walau tetap bisa dipakai tetapi tidak aku rasakan karena kebal / kebas ......

Aku memanggil papaku untuk mengukur tekaan darahku, dan Puji Tuhan, tekanan darahku sangat baik ..... Tetapi apa yang terjadi denan tangan kiriku yang kebas??? Pikiranku terus melayang, karena setelah aku stroke aku memang harus curiga tentang tubuhku, karena otak kiriku sudah cacat dan  mungkin itu bisa menjadi pemicu bagi keseimbangan tubuhku, termasuk kemungkinan stroke berulang ...... aku sedih ..... aku ketakutan ......

Tetapi papaku menenangkanku, bahwa aku harus tetap optimis dan terus berdoa. Obatku adalah doa dan hati yang bersyukur untuk tetap menjalankan apa yang Tuhan mau dalam hidupku, walau itu yang terburuk untukku ( walau aku yakin, bahwa itu adalah yang terbaik untukku sesuai dengan rencana Tuhan ) ......

Aku melangkah keluar setelah aku akan pagi dan minum obat, untuk kegiatan hari itu. Walau dengan sedikit ketakutan karena  jari2 tangan kiriku tetap kesemutan dan kebas yang semakin menggigit,  aku dengan Valentino, mba Vema dan Chia, yang tergabung dengan komunitas IDKita Kompasiana, akan diterima oleh Direktur Pemberdayaan Informatika, Ibu Mariam F. Barata. Kami ingin menyampaikan laporan tentang kegiatan2 IDKita Kompasiana sejak berdirinya sampai sekarang, dimana ibu Mariam merupakan salah satu pendukung kita, sebuah komunitas yang peduli tentang 'Internet Sehat dan Aman' untuk anak2 dan remaja. Dan selama kami di ruang ibu Mariam, tangan kiriku sama sekali tidak kebas dan membat aku lega ..... Reportase ini akan aku tuliskan, segera .....

Tetapi ketika aku akan embali ke kantorku, asih di KememKominfo, tangan kiriku mulai kebas lagi, dan seakin menjadi. 3 jari tangan kiriku, jari tengah, jari telunjuk dan jari manis tangan kiriku, di bagian buku2 jari terujung, sama sekali tidak berasa ...... Ya Tuhan .... ada apa denganku, Tuhan???

Aku langsung memutuskan untuk tidak ke kantor, dan segera aku ke RS Cikini tempat aku dirawat, bersama dengan Valentino dan mba Vema. Dan aku diawa ke UGD untuk tindakan cepat sambil menunggu dokterku yang merawatku. Dokter2 jaga dan suster2 UGD yang memang sudah mengenalku, sesuai perintah dokterku, untuk menginfusku, dan nengambil darahku untuk diperiksa. Dan seerti biasa, ketakutan melanda diriku karena pembuluh darahku sangat kecil, sehingga susah untuk di masukkan jarum untuk infus ( lihat tulisanku Gagal Pemeriksaan Otak, Karena Pembuluh Darah Nadi Tanganku Lembut Seperti Jerami ).

Trauma karena memang aku kesakitan jika di suntik karena pembuluh darahku sangat kecil, membuat tekanan darahku naik. Agak gemetar ketika suster2 di UGD mebujukku untuk di infus. Tetapi aku memang harus diinfus supaya semua obat2ku cepat masuk ke otakku. Arwna kalau lewat obat telan, akan lama untuk bereaksi di otakku. Papaku memang belym datang, tetapi Valentino dan mba Vema menunggiku, dan mereka sangat care dengan keadaanku. Justru papaku bisa mempercayakanku dengan penjagaan mereka untuku. Mereka sambil tertawa2 terus membuat aku tetap tersenyum dan tdak tegang untuk aku mau di infus, dan akhirnya aku mau .....

Setelah itu, obat2anku langsung masuk kepembuluh darahku, ditambah vitamin2 otakku untuk memperkuat jaringan otakku. Dan sekitar 1 jam kemudian,dengan jari2 tangan kiriku masih kesemutan dan kebas, aku dibawa ke Radiologi untuk di CT Scan, melihat apa yang terjadi pada otakku. Diagnosa pertama dari dokterku adalah 'stroke berulang dan hipertensi ...... GOD ..... !!!!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline