Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Dunia Prangko, Dunia Inspirasi

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13402560361320108042

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_196087" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumen pribadi"][/caption]

Serba serbi event internasional

Akhirnya : ‘World Stamps Championship 2012′ di JCC dari 18 - 24 Juni 2012

Event 'World Stamps Championship' ini untukku mendatangkan banyak ispirasi. Mulai dari memang komunitasnya yang memang menyenangkan, mulai dari berburu prangko dari seluruh dunia, bertemu dengan banyak teman baru dari seluruh dunia, lalu bagaimana kolektor2 prangko dunia menyusun koleksinya, mengobrol dengan filatelis2, juga kegiatan2 lainnya. Buat aku, event ini sangat menarik! Benar2 sangat menarik! Dari event selama sekitar 1 minggu ini, aku yakin, aku bisa menuliskan belasan bahkan puluhan artikel yang menarik. Sekarang saja, baru hari ke-3, di otakku sudah melayang2 untuk bisa ditulis beberapa artikel. Tetapi 3 hari ini aku memang sengaja cuti untuk event internasional ini, aku belum sempat untuk menulis banyak, karena 'kesibukanku' tentang event yang luar biasa ini. Yang ada, aku terus berkegiatan dari pagi sampai malam di Hall A dan Hall B JCC Senayan. Dan jika di mobil, aku sempatkan menulis beberapa reportase, walau masih berupa draft.

Di hari pertama beberapa jam setelah pembukaan tanggal 18 Juni, aku menyempatkan diri hanya berjalan2 berkeliling, hanya melihat2 suasana. Aku ditemani oleh mba Vema yang mendorong kursi rodaku dan mas Rob Yanuar admin Kompasiana dan 2 orang 'crew' DAAI TV. Papa mamaku sudah pulang karena terlalu capai, tetapi justru aku sedang 'on' dan excited di event akbar ini.

Di pintu masuk ke dalam booth2, sebelah kanan dan kiri adalah lukisan prangko bapak Soeharto mantan presiden RI dan Ratu Elizabeth, yang semuanya di buat dari prangko asli dengan warna warni yang indah. Prangko2 itu tidak di gunting sama sekali, tetapi hanya di lipat2 seperti origami kacil, dengan prangko bergambar ( pak Soeharto dan Ratu Elizabeth ) sebagai medianya.

13402558392090380270

1340255903796515525

Di depan lukisan itu, ada seorang bapak2 berambut putih, duduk sendiri. Seseorang katakan, bapak2 itu ternyata pak Tony Djajasoebita, adalah seorang seniman yang membuat lukisan prangko Ratu Elizabeth dan Bapak Soeharto. Dan lukisan prangko beliau sudah 'dimasukkan' ke Museum Rekord Indonesia ( MURI ) yang ke-3 kalinya.

Jika kita melihat dari jauh, kita akan melihat sebuah lukisan Ratu Elizabeth dan Bapak Soeharto, seperti lukisan biasa saja, bahkan cenderung lukisan yang 'sepi' dengan tanpa latar belakang. Tetapi ketika kita melihat dari dekat, bahkan jika melihat semakin dekat dan semakin detail, nyatalah bahwa lukisan ini memang menjadi kebanggan bagi si pembuat dan bagi filatelis Indonesia.

Pak Tony, begitu beliau dipanggil, sangat ramah. Selalu tersenyum, bahkan ketika aku 'mewawancarainya', beliau dengan ramah mennyambutnya sambil tetap tersenyum. Pak Tony menyelesaikan 1 lukisan prangkonya HANYA 6 bulan! Sejak mengumpulkan prangkonya sesuai dengan yang di'lukis'nya, dengan warna2 yang sesuai alam desainnya dan membuat origami, seni melipat kertas ( dalam hal ini kertasnya adalah prangko ), sesuai dengan profile yang dilukis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline