Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Penyandang Cacat dan Lansia Sangat Diperhatikan di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13364557951290800497

By Christie Damayanti

korantransaksi.com

Passportku yang terakhir, habis, padahal kami ( aku, anak2ku dan orang tuaku ) berencana untuk berlibur di liburan kenaikan kelas Juni - Juli ini. Sehingga, aku dan anak2ku, harus memperpanjang passport kami. Kebetulan passport orang tuaku masih 2 tahun lagi 'habis'nya. Hhhhhh ..... Jika aku harus menghadapi layanan publik ( pemerintah ), aku sangat malas, layanan apapun! Karena sangat bertele2 serta pelayanannya sangat tidak memuaskan, sehingga biasanya, aku meminta tolong dari jasa travel untuk mengurusnya ( jika tentang passport ).

Jumat lalu, mama dan papaku membantu kami untuk memberikan data2 kami untuk pengurusan passpost kami di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, sementara aku dan anak2ku tetap berkegiatan seperti biasa. Terima kasih, papa dan mama ..... Seharusnya, aku mengurusnya sendiri, jika aku sehat .....

Senin, 7 Mei 2012 ini, kami harus wawancara dan foto untuk passport. Aku dan Michelle ( karena Dennis harus ulangan di sekolahnya, sehingga dia mengurus passportnya, Selasa ) dan papa mamaku mengantar dan menemani kami. Heboh, 1 keluarga, karena aku yang masih sangat2 tergantung oleh orang lain, sehingga jam 7 pagi kami berangkat ke Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Coba jika aku sehat, aku setir sendiri, dengan anak2ku, tanpa merepotkan banyak orang ( orang tuaku dan supirku ) ... Agak sedih, jika merenungi tentang ketergantunganku dengan orang lain .....

Jam 8 tepat, kami sampai dan ..... Astagaaaaaa ..... Sudah sangat penuh! Aku berdiri terbengong2 merapat dengan papaku. Mamaku antri untuk mengambil nomor untuk bayar, wawancara dan membuat foto, pun antriannya sangat panjang! Dan aku mendapat antrian nomor 77 dan Michelle nomor 78! Hmmmmm ......

Papaku mencarikan tempat duduk buatku, dan aku di temani Michelle ... Heboh lagi ... Begitu ada tempat duduk untuk aku duduki, disebelahku menyingkir untuk memberi tempat buat papa dan Michelle ... Luar biasa! Dengan sopan mereka menyilahkan mamaku setelah menerima nomor antriannya, untuk menjagaku! Aku banyak tersenyum ..... Tidak seperti jika di mall, di banyak tulisan2ku,  banyak orang yang memandangku rendah karena keterbatasanku, tetapi justru pagi ini, aku melihat wajah2 yang bersimpati dan membuka peluang untuk bersilaturahmi. Mereka banyak yag bersimpati dengan keadaanku dan mereka sangat 'concern' dengan aku harus antri sampai selesai.

13364559022121472740

Loket khusus penyandang cacat dan lansia, tepat di sebelah kanan orang yang sedang membayar untuk pengurusan passport.

Bukan hanya para pemohon passport saja, para petugas pun sangat 'concern' terhadapku. Begitu aku duduk dan masih memikirkan berapa lama lagi kah kami harus menunggu giliran, tiba2 aku melihat 1 antrian kosong. Ternyata antrian itu khusus untuk lansia ( orang2 tua ) dan penderita cacat!

Heh? Ga salah nih? Karena, biasanya  di Indonesia tidak pernah / jarang ada yang peduli tentang penderita cacat, paling2 hanya basa basi saja .....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline