Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Dunia Internet dan Teknologi Harus Tetap Berkibar

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13348966811554193824

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_183105" align="aligncenter" width="600" caption="teknologi.inilah.com"][/caption]

Banyak orang tua, termasuk aku, sedikit resah, bahkan beberapa sangat resah, ketika anak2 serta remaja2 kita lebih memilih bersosialisasi dalam media online. Pun di komunitas Kompasiana, aku dengan beberapa sahabat yang tergabung dalam 'Cengengesan Family' sangat prihatin dengan keadaan ini. Bannyak dari kami sengaja menulis di Kompasiana tentang hal tersebut, untuk menjadi bahan sebuah perenungan panjang bagi orang tua-orang tua sekarang ......

Pada Loka Karya tanggal 18 April 2012, yang menyambut pembukaan 'Asean Youth Philately & Tourism Expo 2012' di Holet Melia Purosani Yogyakarta kemarin, ternyata topic dan tema tentang 'remaja online' banyak di bahas, yang berhubungan dengan kegiatan menulis dan menulis surat serta berhunungan dengan benda2 filateli ( lihat tulisanku Internet atau Menulis Surat? ).

Ketika anak2 dan remaja2 sekarang, yang memang merupakan jaman globalisasi, ternyata media sosialisasi online sangat mempengaruhi mereka. Sehingga mereka bisa duduk betah berjam-jam untuk chatting atau main game serta bersosialisai dengan internet. Mata mereka selalu tertuju ke laptop mereka, smatrphone serta Blackberry mereka, yang sering menyebabkan mereka asik sendiri tanpa peduli dengan sekelilingnya. Bahkan mereka melupakan semua yang menjadi prioritas dirinya, termasuk lupa makan, mandi apalagi lupan sekolah dan belajar .....

Remaja2 itu memang hidup di jaman globalisasi. Mereke terpicu untuk mencari tahu papun yang mereka inginkan. Masing2 dari mereka mencari keinginan mereka sendiri. Misalnya, ada yang suka mencari replikan mobil dan pesawat, walau orang tua mereka tidak sanggup membeli replica itu, mereka bisa mencari keingin-tahuan nya lewat internet. Mungkin mereka masuk ke sebuah komunitas berhobi sama, sehingga mereka terpacu untuk terus mencari tahu!

Menurutku pun,  itu sangat bagus, walau tetap mereka harus memprioritaskan kehidupan sosialnya di dunia nyata. Juga, mungkin saja, mereka yang bergabung dalam komunitas replica mobil dan pesawat, mereka bisa mencoba untuk belajar sendiri, mungkin menjadi montir khusus  mobil untuk hobi atau membuat replika2 yang bisa dijual untuk membiayai hidupnya. Tidak gampang memang. Tetapi mereka bisa menjadi seperti itu, bukan?

Begitu juga dalam menulis dan menlis surat. Dalam Loka Karya ini, bukan hanya komunitas filateli saja yang ingin membuat anak2 dan remaja sekarang, peduli dengan menulis dan menilis surat saja, bahkan instansi2 serta pemerintah ( Kemenkominfo dan Pos Indonesia, Departemen Pendidikan ) juga sangat ingin, mereka bisa menjadikan menulis dan menulis surat 'menjawab jiwa kreatif mereka', yang merupakan kegiatan 'BARU', dan bisa menjawab otak kreatif mereka .....

Antara menulis dan menulis surat serta filateli memang sangat berhubungan. Seperti pada tulisanku tentang penjurian dalam menulis surat ( lihat tulisanku Banggaku Kepada Remaja Indonesia yang Belum Terwadahi dan Remaja Indonesia dalam Percaya Dirinya, Nalarnya, Wawasannya dan Mimpi-mimpinya ).

Filateli merupakan forum dalam berkirim surat. Dunia internet dan globalisasi HARUS tetap 'berkibar'. Anak2 dan remaja2 kita memang harus belajar teknoligi, jika negara kita tidak mau tertinggal dari negara2 yang lain. Teknologi memang semakin berkembang, tetapi tidak membuat kita lengah untuk 'memelihara dan melestrikan' dunia nyata, yaitu negara dan bangsa Indonesia dalam bergaul, bermasyarakat serta bersosialisasi.

Bersosialisasi itu tidah hanya antar manusia saja. Menurutku, besosialisasi sebagai bangsa yang besar seperti Bangsa Indonesia ini, harus bisa MELESTARIKAN dan MEMELIHARA kehidupan berbangsa dan bertanah air.Konsep 'memelihara dan melestarikan' atau sering disebut juga KONSERVASI, bisa berupa makhluk hidup dan benda2 mati di negara kita. Seperti konservasi flora-fauna Indonesia, bangunan2 kuno dan indah di negara kita, budaya serta bahasa dan dialek negara kita, sangat menentukan dalam berbangsa dan bertanah air. Karena, jika kita tidak bisa memelihara dan melestarikan apapn yang ada di negara kita, menurutku, negara dan bangsa kita sudah 'mati' ..... negara kita akan hanya ada puing2 bangsa yang warganya entah berada dimana .....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline