Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Kehidupan 'Pecinan' di Gloria, Tidak Cukup Hanya Tempat Berdagang

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1331719242595818516

By Christie Damayanti

Sejak kecil, aku sering ke sebuah pasar di Pancoran, Jakarta Kota. Pasar itu disebut Pasar Gloria. Sebenarnya bukan sebuah pasar yang becek seperti pasar2 tradisional, tetapi lebih kea rah pertokoan Gloria, walau toko dan barangnya memang setingkat dengan pasar tradisional, tetapi lebih ke konsumsi warga etnis Tionghoa, yang memang mayoritas mendiami daerah2 sekitarnya.

Sewaktu SD, orang tuaku sering mengajakku kesana untuk mencari makanan2 enak. Ya, di daerah Pecinan seperti Gloria ini, memang terkenal dengan makanan2 enaknya. Tempatnya tidak mewah, bahkan cenderung sangat sederhana dan sekelas pasar2 tradisional lainnya, tetapi walaupun hanya  di pinggir jalan, tetapi jenis makanannya memang banyak dan masakannya memang enak .....

Di depan bangunan Gloria, banyak terdapat toko2 kelontong yang menjual barang2 kebutuhan dasar serta makanan2 kering. Juga banyak sekali toko2 pinggir jalan yang menjual berjenis2 snack untuk kudapan.

Sebelum terbakar besar tahun 2009 ( kalau tidak salah ), di pertokoan Gloria ini terdapat bioskop, yang dahulu untuk kalangan menengah keatas, namanya Bioskop Chung Hwa, walau banyak orang tahu namanya Bioskop Gloria. Film2nya menarik ( lebih banyak film2 Mandarin ).

Di bangunan Gloria ini terdapat 4 lantai, masing2 lantai merupakan tempat masing2 jualan. Lantai 1, adalah pedagang obat, rokok import sampai barang2 elektronik, dan juga dilengkapi dengan Shin She. Lantai 2 berjualan perlengkapan bayi dan anak2. Lantai 3 adalah supermarket lokal dan paling atas adalah Bioskop Gloria.

Walaupun pertokoan dan mall2 menjamur di Jakarta, Gloria tidak bergeming, dengan 'ketradisional'an mereka serta dengan komunitas mereka sebagai tempat mayoritas warga etnis Tionghoa. Mereka tetap bisa bertahan 'hidup' dan tempat ini merupakan bisnis milyaran rupiah tiap hari. Setiap hari sangat penuh, bercampur antara keluarga sampai pedagang2 kaki lima yang dengan gigih menawarkan dagangannya .....

13317193701604167992

Warung bakmi, langgan kami di gang Gloria. Selalu penuh dan jika makan disana, pasti keringat menetes karena memang panas sekali, tetapi menyenangkan, apalagi makanannya memang enak .....

13317193962006709635

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline