Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

'Floating Cottage' di Pulau Ayer : Deburan Ombak Merupakan Sebuah Musik yang Menyenangkan .....

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13096071791943036955

By Christie Damayanti

Sebenarnya, aku lebih suka ke gunung dianding ke laut, tetapi semua kan harus bisa dilakukan, baik untuk berkarya, bekerja bahkan sekalian berlibur. Kali ini aku dengan tim suatu perusahaan swasta untuk melakukan survey untuk membuat suatu resort di tepi laut, sekalian berlibur.

Belasan teman dengan aku sendiri, kami berangkat sekitar jam 8 pagi menuju ke Pulau Ayer, sebuah pulau di gugusan Pulau Seribu di Jakarta Utara. Pulau Ayer ( bukan Anyer lho ) dijuluki sebagai Mutiara Kepulauan, luasnya sekitar 10 hektar dengan jarak 14 km ( 30 menit ) dari Pantai Marina Ancol. Oya, untuk mencapai Pulau Ayer ini, kita arus lewat Pantai Marina Ancol, karena pengelolaannya dibawah Ancol. Dan Pulau Ayer ini bisa dicapai hanya lewat Marina, mengendarai kapal boat, dengan membeli voucher wisata, mau yang seharian tanpa bermalam atau berlibur dengan beberapa malam.

Konon, jaman Presiden Soekarno, Pulau Ayer ini menjadi tempat peristirahatannya. Dulu, Presiden Tito dari Yugoslavia dengan sekretaris Jendral PBB, U Nu, juga pernah berkunjung kesana. (Wikipedia).

[caption id="attachment_138418" align="aligncenter" width="500" caption="pulauayer.com"][/caption]

Pulau Ayer dengan 'floating cottage nya yang sangat menawan ..... dengan 'Selamat Datang'nya, selalu disediakan welcome drink dari jus buah2an asli .....

Konsep 'cottage apung' ( floating Cottage ) di Pulau Ayer inilah yang kami survey, secara cottage ini sudah cukup lama dibangun tetapi samai sekarang bangunannya masih utuh dan baik, walau memang tetap harus di 'maintenance' secara periodik. Cottage apung ini desainnya bernuansa etnik Papua, memang menjadi kebanggaan pulau ini. Entah mengapa, konsep Papua enjadi icon Pulau Ayer, tetapi yang jelas, nuasa etnik Papua ini bisa menjadi keterpaduan antara alam kelautan yang serasi. Nama2 cottagenya juga berasal dari tempat2 di Papua, seperti Fakfak, Serui, Enarotali atau Ayamaru.

Airnya jernih tetapi tetap masih dikatakan tercemar karena hanya 14 km dari Jakarta, sehingga ikan2 atau udang dan kerang2 disana belum layak untuk dimakan ..... sayang sekali ......

Pulau Ayer merupakan pulau yang satu2nya pulau di Kepulauan Seribu yang mempunyai sumber air tawar, sehinga, pihak cottage tidak terlalu susah untuk selalu mengambil air dari Jakarta yang diangkut dngan boat, seperti pulau2 yang lain di gugusan Kepulauan Seribu ini. Cottage2 apung tidak menjadi masalah untuk menyalurkan air tawar ini. Tim desain Pulau Ayer, membuat saluran air melewati dermaga2, dimana saluran ini digantung di bawah dermaga dengn menggunakan pipa khusus yang bisa bertahan sampai bertahun2 dari air laut yang memang 'jahat'.

Di air laut surut, terlihat 'segitiga2' pengaman supaya ombak tidak menyapu pantai pulau ini.

Cottage apung memang diminati bagi wisatawan seperti kami ini. Dimana jika kita bermalam di cottage apung ini , kita bisa mendengarkan deburan ombak serta memandang lautan luas tanpa terhalang oleh apapun. Dan kita juga bisa memancing di teras cottage, dengan santai dan ternyata banyak ikannya ......

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline