Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Lebih Baik Ditilang, daripada Polisi Meminta 'Denda' Mahal

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13267007001879363363

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_164048" align="aligncenter" width="415" caption="podiuminteraktif.com"][/caption]

Salah satu temanku pagi tadi menelponku. Dia lagi 'misuh2' tentang polisi. Begitu aku sampai kantor, temanku masih dimobil, belum sampai di kantor karena dia harus 'mejeng' di tepi jalan untuk seorang polisi membuat 'catatan' tentag pelanggaran yang diperbuat oleh temanku.

Aku hanya tersenyum, ketika temanku menceritakan 'pelanggaran' apa yang diperbuat olehnya. Dan aku semakin tersenyum dan menjadi tertawa keras, ketika temanku 'misuh2' dan berjanji untuk tidak mengulanginya ..... hahaha .....

Ceritanya begini :

Kantor temanku, sebut saja Irene, terdapat di jalan Thamrin. Sebuah Bank asing besar di Asia. Biasanya, Irene ikut dengan temannya yang rumahnya 1 jalan dengan Irene dan beberapa temannya yang lain. Tetapi karena teman Irene absen karena sakit, terpaksa Irene menyetir sendiri, secara dia malas untuk naik angkutan umum. Sebenarnya, Irene ingin ikut dengan temannya yang lain, tetapi pun Irene malas untuk tetap naik bajaj dari rumahnya ke rumah temannya yang juga membawa mobil. Jadi, Irene terpaksa membawa mobilnya sendiri .....

Dan karena dia tidak pernah atau jarang membawa mobil sendiri, dia tidak 'ngeh' tentang jalan2 dan aturan2 lalu lintas dari rumah ke kantornya. Rumah Irene di Pasar Minggu, sehingga dia harus melewati tol dulu kearah Semanggi langsung ke jalan Sudirman atau dia harus melewati Casablanca, memutar masuk ke jalan Sudirman ..... *Begitu pula jalur aku dulu sewaktu aku masih berkantor di sebuah perusahaan developer besar sebagai holding, di Jalan Thamrin* .....

Karena Irene masuk kantor jam 9 pagi, maka sekitar jam 7.30 di sudah sampai di Cacablanca. Jika kemarin2 Irene m=naik mobil temannya bersama2 ada 7 orang memakai mobil Panther, tidak pernah ada masalah ketika mereka melewati 'three in one'. Tetapi ketika Irene mau langsung ke kantornya dan di hanya sendirian dengan mobilnya, bingunglah dia, gimana caranya? Dan ketika dia sedang bingung, dia melihat banyak pekerja kantoran dengan mengendarai mobilnya sendiri, dan tidak memakai 'joki', mereka memasuki sebuah Hotel, dia mengikutinya. Dia pikir, paling tidak dia bisa ke Coffee Shop sambil menunggu bisa melewati jalur '3 in 1'. Dan dia takut untuk memakai jasa 'joki'.

Sebelum Irene memarkir mobilnya, ternyata Irene melihat pekerja2 kantoran itu hanya melewati Hotel itu dan langsung keluar ke jalan Sudirman. Irenepun mengikutinya. Begitu Irene membayar tiket parkir dan mobilnya membelok kekiri langsung di Jalan Sudirman, dan Irene masuk ke gigi 2, tiba2 ... seorang polisi membunyikan sirine nya dengan motor besar ..... dan Irenepun 'tertangkap tangan' .....

Hanya Irene sendiri. Kemanakah 'teman2' nya, orang2 pekerja kantoran yang membawa masing2 mobilnya? Mengapa hanya Irene sendiri yang 'tertangkap?', begitu Irene berpikir. Jadilah Irene menjadi bulan2an polisi itu, mana dandanan Irene mencerminkan 'status pekerja' yang 'tinggi', alhasil posili itu memberika 'denda' mahal kepadanya .....

Mengapa aku tersenyum? Ya, aku memang tersenyum2 bahkan tertawa ketika Irene 'misuh2' karena dia mebayar 'denda' mahal kepad polisi itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline