By Christie Damayanti
[caption id="attachment_153886" align="aligncenter" width="644" caption="koranunik.info"][/caption]
Apakah ada yang percaya bahwa kerusakan pada otak akibat stroke bisa menyebabkan seseorang selaluingin melakukan hubungan seks dimanapun dan kapan pun? Mulanya, aku sangat tidak percaya bahwa seseorang yang sakit stroke walau lumpuh tak berdaya, dia akan mencari lawan jenisnya ( istri atau suami ) untuk bisa berhubungan seks, bukan hanya hubungan intim ( memeluk atau mencium atau mengusap2 atau merbicara dari hati ke hati, lihat di tulisanku Bisakah Berhubungan Seks Pasca Stroke ? dan Seks Merupakan Hubungan Intim Untuk Terapi Bagi Penderita 'Pasca Stroke' ) tetapi ingin selalu berhubungan kelamin!
Dari hasil sedikit risetku dengan banyak dokter dan bacaan 'wajibku' tentang stroke, aku mendapatkan referensi bahwa daerah 'sensorik primer' pada bagian depan otak kita, untuk mengatur emosi dan keinginan kita dalam hubungannya dengan alat2 'genital' (alat kelamin dengan semua unsur2ny ). Ini di ambil dari buku 'The Cerebral Cortex of Man oleh Penfield, W, New York 1950, bahwa unsur2 dan area2 di otak kita memang sangat kompleks. Coba perhatikan gambar di bawah ini, semuar alat2 di tubuh kita sudah di atur oleh otak, dan jika pada bagian otak kita terserang sakit (termasuk stroke) pasti akan menyebabkan gangguan atau kerusakan pada bagian tubuh kita, yang sayangnya jika kita tidak mengetahuinya, itu akan menyebabkan si penderita depresi karena bagian yang terserang akan menimbulkan gangguan yang sangat membutuhkan bantuan .....
Foto ke-2 ( gambar hitam putih ) paling kanan, ada tulisan 'genitalia', merupakan bagian otak kita yang mengatur semua unsur2 genetal dari tubuh kita. Dan jika ditempat itu terserang stroke, si penderita bisa 'gila seks' .....
Bayangkan saja. Seseorang menderita stroke dan lumpuh di satu sisi tubuhnya, termasuk sulit untuk berbicara. Pembuluh darah otaknya pecah dan mengenai bagian depan otak kita di sisi 'genital ( lihat gambar ), dia akan mengalami gangguan tidak bisa mengontrol daerah genitalnya sam sekali. Karena memang sakit itu, daerah genitalnya selalu 'berkontraksi' untuk bisa 'menyalurkan' seperti apa yang dilakukan oleh sepasang suami istri, yaitu berhubungan seks kelamin.
Pasangannya memang harus berada terus disamping nya karena sewaktu2 dia membutuhkan penyaluran. Jika dia tidak bisa mendapatkannya karena ( mungkin pasangannya terlalu capai untuk 'melayaninya' ), biasanya si penderita stroke akan uring2an sampai selalu marah2. Dan jika selalu berlanjut, si penderita akan depresi berat.
Kalau si penderita bisa / sudah bisa berjalan, dia akan mencari lawan jenis untuk menylurkan hasrat seksnya. Tetapi jika tidak / belum bisa berjalan? Apa yang terjadi? Mungkin dia akan berteriak2 sambil marah2 dan bis mencari apa saja untuk dilempar ..... dan jika sudah terlalu capai, dia menjadi depresi.
Jika si penderita tidak melalui pengobatan dan terapi yang tepat, apa yang terjadi? Karena keluarganya tidak mengerti, seakan si penderita menjadi 'gila' sehingga dia mungkin akan dikucilkan oleh keluarganya ..... Dan ini yang banyak terjadi, bahwa banyak penderita stroke menjadi 'benar2 gila' karena tidak ada yang mau dan bisa untuk mengerti .....
Dalam sebuah kesksian tentang keadaan ini, beberapa rumah sakit banyak memberikan kesempatan bagi penderita stroke yang mengalami gangguan 'genital'nya. Ada beberapa kamar yang khusus untuk penderita ini, tanpa kamera ( biasanya, unit stroke di rumah sakit manapun, selalu menggunakan kamera karena unit ini merupakan sejenis ICU yang harus bisa di monitor oleh para perawat ), untuk melakukan hubungan seks bagi mereka yang memang harus melakukannya.
Sekali lagi, penakit stroke memang mengerikan dimana penyakit ini merupakan 'penyerangan' otak dan pembuluh darah otak. Tetapi kesadaran kita untuk mengantisipasi dan jika sudah terjadi harus melakukan penanganan yang tepat, akan membuat si penderita bisa pulih walau tidak 100% dan lama. Penanganan stroke harus tepat karena si penderita memang tidak bisa untuk selalu mengerti. Justru yang sehatlah yang harus mengerti. Karena aku sekarang seorang penderita paca stroke, aku selalu ditemani oleh BAPA ku yang di Surga, sehingga apapun yang terjadi DUA akan selalu menjagaku.