Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Sangat Menyakitkan Ketika Anak Kita Mempunyai Beberapa 'Keterbatasan' .....

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_149829" align="aligncenter" width="631" caption="wereartit.com"][/caption]

Ini cerita tentang anakku yang ke-2, seorang anak premature dengan beberapa keterbatasan sejak lahir ( tetapi Tuhan menyembuhkannya ) dan bisa menjadi anak2 yang luar biasa .....

Karena anakku yg ke-2, Clarensia Michelle, memang dulu lahir prematur dengan beberapa 'kekurangan' pada tubuhnya ( lihat tulisanku Pertama Aku Lolos dari Maut, Karena Tuhan Mencintaiku ..... dan Ketika Tuhan Menyembuhkanku… ), serta dia sering 'step' sehingga dia harus minum obat 'luminal' sampai 2 tahun setiap hari untuk mengendalikan otaknya, ketika dia berumur dibawah 2 tahun, Michelle tumbuh sebagai gadis yang 'berbeda' dari teman2 sebayanya.

Kata dokternya, anak2 yang lahir prematur, biasanya mereka bertumbuh 'tidak normal', maksudnya, mereka dalam pertumbuhannya tidak di 'garis lurus' tetapi garisnya naik atau turun ( pintar atau lambat ), sampai membentuk sudut, baik membuat sudut tumpul ataupun menjadi sudut lancip. Dan menurutku, Michelle dalam kehidupannya membentuk sudut lancip ke arah atas ..... dan itu berarti bahwa Michelle memang 'berbeda', sebagai anak2 yang lahir prematur tetapi tetap bertahan sebagai anak yang cantik, pintar, sangat aktif dan sangat memperhatikan sekelilingnya yang menarik minatnya.

Sejak belum bisa berjalan, dia memang sudah terlihat aktif, sangat aktif. Kata dokter, itu karena minum obat luminal. Walaupun pendengarannya kirinya tidak normal dan perutnya sering 'kolik' yang tidak tahu penyebabnya, dan dia sering jerit2 menagis tidak ada yang bisa menenangkannya ( karena kata dokter, perutnya sangat kesakitan ), dia tetap ceria. Jika aku 'lepas' dia di lantai di ruang tengah, dia akan merangkak kemana2 dan menarik apapun yang ada di depannya, terlebih jika dia sampai di meja, dia akan menarik taplak meja atau dia menarik dirinya untuk berusaha berdiri! Kadang2 aku kewalahan, jika ketika aku meninggalkannya sebentar sekedar untuk mengambil sesuatu yang tidak jauh dan masih bisa melihatnya, dia sudah jauh merangkak dan aku 'kehilangan' dia ..... dia sangat tidak terkontrol dan selalu bergerak, walau dalam tidurnya ....

Ketika dia sudah bisa berjalan dan berlari, dia selalu memanjat dimanapun dia berada, seperti dia memanjat teralis rumahku sampai tinggi, memanjat railing tangga dimanapun dan meluncur turun atau memanjat naik ..... atau juga dia sering berdiri di kursi dimanapun dia berada lalu dia melompat dari kursi satu ke kursi yang lain, sehingga aku sering berteriak2 untuk dia bisa mengendalikan dirinya. Jika kita tidak berteriak, dia tidak mendengarnya karena telingannya hanya mendengar petir yang berat atau musik yang sangat keras.

Telinganya, saharusnya seperti kita yang normal, harus bisa mendengan sampai 20dB - 30dB. Jika makin besar kita akan semakin tidak mendengar. Michelle hanya bisa mendengar antara 80dB - 90dB.

Michelle selalu manjat2. Ini dia manjat ke atap mobil ( sunroof ) kami untuk berdiri diatasnya .....

Dalam 4 tahun kehidupannya, dia selalu aku bawa ke RSCM di Klinik Tumbuh Kembang untuk terapi telinganya yang 'cacat'. Setiap minggu dia HARUS tidur 1 jam untuk dokter melihat perkembangan otaknya. Pagi2 kami datang dan dikasih obat untuk menenangkan otaknya, dan seharusnya dia bisa tidur dan dokter bisa memeriksa otaknya. Jika tidak tidur, maka dia akan bergerak aktif sehingga dokter kewalahan melihat aktifnya anakku dan aktifnya otakknya. Bayanganku sekarang, dia diperiksa MRI atau setidaknya CT.Scan, tetapi tanpa alat besar yang bisa membuatnya ketakutan ( aku saja sering ngeri jika aku harus menjalani check-up MRI setelah stroke ini, apa lagi anak balita ? ).

Michelle yang baru 'lolos' dari vonis tidak bisa mendengar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline