Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

'Komunitas Cengengesan' : Konsep Rendah Hati untuk Saling Menghormati dalam Persahabatan

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13096071791943036955

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_132740" align="aligncenter" width="373" caption="kompasiana.com/valentino"][/caption]

Berawal dari saling berkomentar ( walau kadang kala komentarnya tidak 'nyambung', hehehe ..... ), lalu saling berkolabasi dalam Parade MPK ( Malam Korabolasi Kompasiana ) dan saling bersurat2an dalam FSC ( Festival Surat Cinta ), terbentuklah suatu komunitas yang sangat 'ajaib' ...... membuat 'dunia' Kompasiana lebih bervariasi dan bertambah erat dalam persahabatan .....

Seorang Valentino, menggagas komunitas ini, suatu komunitas 'ajaib', diawali dalam tulisannya. Komunitas ajaib ini disebut "Komunitas Cengengesan", dan anggotanya tidak main2. 10 anggota diundang oleh Valentino dan sekarang ini beranggotakan sekitar 18 orang sejak sebelum Lebaran, dengan motto :

"Hidup sudah susah

jangan dibikin susah Muka keriput Cepat tua Mending Tetap Awet Muda Tapi Jangan Suka-suka

Nanti Orang Tak Suka."

Beberapa Kompasianer yang selalu ber'haha-hihi' di hampir setiap tulisan beberapa sahabat di Kompasiana. Mereka selalu mendukung dalam komentar2nya, walau sering kali juga tidak 'nyambung' .... Aaahhh, tidak mengapa bukan? Yang penting, mereka semua selalu bercanda ria, mendukung tulisan2 dan membuat hati senang dan nyaman .....

Saling berkomentar antar Kompasianer tanpa batasan antara siapa dan bagaimana, ternyata bisa menjadikan setiap pribadi menjadi lebih rendah hati dan saling berkomnikasi dengan hati. Dan motto ini memang manjur, bahwa antar Kompasianer, antar sahabat dan antar teman ataupun antar masing2 pribadi, tidak usahlah dibikin susah, bukan? Konsep brilian .....

Komunitas ini tidak ingin 'mengganggu' siapapun, anggotanyapun tidak mau mengusik lingkungan sekitar. Antar anggota hanya ingin berbagi hati : curhat ringan, tersenyum dan tertawa bersama menertawakan lingkungan atau diri sendiri, tetapi tidak pernah mentertawakan orang lain apalagi antar teman dan sahabat. Bahkan komunitas ini justru bisa membuat antar anggota saling menyayangi dan saling menghormati .....

Sang penggagas sering membuat mata dan hati kita menjadi 'segar' dengan anekdot2 atau 'nasehatnya'. Dan seorang Afandi Sido mengatakan :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline