By Christie Damayanti
[caption id="attachment_143618" align="aligncenter" width="630" caption="Dokumen pribadi"][/caption]
Apa pencapaianku berikutnya setelah aku terserang stroke sejak Januari 2010 di San Francisco? Adalah ini :
Aku diminta untuk berbicara di SARASEHAN NASIONAL PEDULI STROKE dalam rangka HARI STROKE SEDUNIA tahun 2011, pada hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2011, bertempat di Ruang Leimena, Gedung Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Tuhan memang sangat sayang kepadaku. Disaat aku mengalami keterpurukan karena sakitku, DIA membuat aku bangkit dan selalu bangkit untuk terus maju dan sembuh. Ini adalah kesekian kali pencapaianku. Dan aku yakin jika masih ada pencapaian2 ku yang lain sampai Tuhan menyembuhkanku seperti sedia kala.
Untuk orang2 yang sehat dan tergabung dalam komunitas eksekutif pekerja Jakarta senior, berbisara dalam Seminar adalah hal yang biasa, seperti hidupku sebelum sakit. Apalagi, jika kita tergabung dalam komunitas dosen dalam sebuah universitas, rasanya juga tidak pernah tidak melakukan presentasi, sedikitnya di dalam kelas, seperti aku dulu juga. Tetapi, dengan keterbatasanku secara fisik, justr melecutku untuk tetap berkarya lewat talentaku yang lain.
Cerita aku menulis di Kompasiana mungkin sudah banyak yang tahu, juga cerita tentang kesaksian2ku tentang 'keajaiban' Tuhan dalam hidupku. Bahwa aku bisa tetap berkarya dan berprestasi dalam keterbatasanku. Bahwa seorang pasca stroke tetap bisa berguna bagi kehidupan masing2 pihak termasuk berguna bagi orang lain.
Ini yang aku sebut KEAJAIBAN. Bahwa Tuhan tetap memakai aku untuk menjadi berkat bagi orang lain, lewat tulisan2ku atau pelayananku, termasuk pembicara dalam kesaksian Insan Pasca Stroke ( Stroke Survivor ). Mungkin testimosi ini biasa saja bagi orang lain dan orang2 sehat. Tetapi untuk kami, para Pasca Stroke adalah merupakan hal yang berat. Jangankan bekerja kembali sama dengan kami dulu, berbicarapun belum sempurna. Seperti aku, seorang pasca stroke 1 tahun 10 bulan lalu, keterbatasanku tidak membuat aku putus asa dan depresi. Aku justru merasa terlahir kembali, ingin selalu berusaha mancapai 'lebih lagi' walau dalam keterbatasan.
Bahwa kami PASTI BISA seperti orang2 sehat ! Bahwa kami, pasca stroke bisa berprestasi seperti orang2 sehat, bahkan kami justru berusaha untuk menjadi lebih baik dibandingkan oleh orang2 sehat !
Hidup di bawah bayang2 'keemasan' hidup kami sebelum diterang stroke, tidak mudah. Dulu, masing2 dari kami bisa melakukan apapun yang kami mau dengan tubuh yang sehat, sekarang jangankan melakukan seperti itu, kemandirian kamipun sering terganggu dengan keterbatasan2 kami. Tetapi kami tetap percaya bahwa kami BISA, setidaknya, KAMI MAMPU MANDIRI!
Sebuah lembaga swadaya masyarakat, HIMPUNAN PEDULI STROKE, mem-fasilitasi kami untuk saling mendukung bagi para pasca stroke untuk terus berkarya bagi negeri ini. Club2 stroke di rumah2 sakit di Jakarta dan sekitarnya, sepakat untuk mendukung masing2 dari kami. Anggotanya adalah semua kami pasca stroke. Ada yang sembuh 100%, sembuh sebagia bahkan yang masih bertahan untuk bisa 'survive', merupakan bagian dari kita semua, warga Indonesia. Jangan pernah mengatakan 'kami tidak bisa apa2'. Jangan pernah mengatakan bahwa kami berbeda dengan orng2 yang sehat. Kami, warga pasca stroke, tetap merupakan bagian dari kita semua, warga negara sekaligus warga dunia .....