Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Kang Nacim, Si Pemetik Kelapa di Ancol

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13096071791943036955

 

By Christie Damayanti

Hari kedua di Putri Duyung, Ancol

Pagi tadi setelah makan pagi, papaku berjalan-jalan di pantai, ketika seorang yang memakai seragam Putri Duyung, menghampirinya. Dia bertanya,"Pak, saya ada beberapa kelapa muda langsung dari pohon2 ini. Bapak mau? Kelapanya muda dan enak." Aku tertarik pembicaraan itu dan langsung aku ke luar. Pemuda ini menambahkan,"Saya menerimanya berapa saja yg akan diberi untuk mengambil kelapa2 di pohon2 ini." Aku benar2 tertarik untuk sedikit mengobrol tentang perejaan ini, juga aku ingin pemuda ini  mendemontrasikan mengambil kelapa2 itu.

Begegas aku minta untuk mengambilkan 4 butir kelapa muda, sebelum anak2ku yg sedang  bermain sepeda keliling Ancol pulang. Sambil dia mempersiapkan diri untuk memanjat sebuah pohon kelapa, aku  sedikit bertanya2 tentang segala sesuatu yg aku ingin tanyakan. Pemuda itu bernama Nacim, kang Nacim aku memanggilnya. Dia berumur sekitar 22 tahun dan dia sudah beberapa tahun memetik kelapa di Cottage Putri Duyung. Beruntung, dia dipekerjakan sebagai pemetik kelapa di Cottage Putri Duyung, dibanding pemetik2 kelapa yang lain.

Penghasilannya lumayan. Seperti Cottage Kerang no.1 yang aku tempati dengan seluruh keluarga, memetik 4 kelapa. Hampir setiap hari kang Nacim memetik puluhan kelapa untuk tamu2 Cottage. Jika 1 butir kelapa dia mendapatkan kita2 Rp.5000, dan 1 hari bisa memetik kelapa sampai 50 butir, penghasilannya sampai Rp.250.000, belum dari gajinya sebagai pemetik kelapa di Cottage Putri Duyung ini. Belum lagi juga bila 1 butir kelapa dia mendapatkan lebih dari Rp.5000. Kelapa2 itu sengaja untuk dipetik karena juga jika tidak di petik kelapa2 itu jatuh menimpa banyak orang.

Kang Nacim bersiap untuk memanjat pohon kelapa. Dia memanjat sangat cepat dengan tangan2 dan kaki2nya yang lincah.

Kang Nacim melepas sepatunya untuk memanjat sebuah pohon kelapa. Tiba2 dia sudah naik dengan cepat. Cepat sekali ..... aku sambil memotret, sambil berdecak kagum ..... dan dia sama sekali tidak takut, tangan dan kakinya lincah sekali dari sekejap dia sampai diatas .....

Kang Nacim sampai diatas pohon kelapa untuk memetik 4 butir kelapa yang aku pesan. Dia langsung menjatuhkan kelapa2 tersebut.

Beberapa saat di atas, dia menjatuhkan kelapa2 yg kami pesan dan dia langsung menuju ke bawah. Sepersekian menis, sampailah dia di bawah ..... Aku geleng2 kepala, maklum, aku belum pernah melihat pekerjaan ini dari dekat walau aku tahu ada pekerjaan seperti ini di daerah wisata Anyer.

Kang Nacim turun lagi setelah tugasnya selesai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline