Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

'Rumah Masa Depan' untuk Anak-Anak Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13039781571260974108

By Christie Damayanti

http://www.dongenganaknusantara.com

PARADOKS ??? Parade Dongeng Anak Nusantara ??? Siapa tidak kenal? Suatu event yg sangat heboh dan membuat Kompasiana terkepung dongeng2 untuk anak Indonesia, yg dibuat oleh teman2 Kompasianer yg peduli dengan karya anak bangsa untuk semua anak2 Indonesia.

Aku bergabung dengan Paradoks untuk membuat 1 dongeng sendiri dan 2 dongeng kolaborasi dengan Valentino. Banyak teman2 Kompasianer membuat lebih dari 1 judul bahkan ada kompasianer membuat puluhan judul, hanya kecintaannya pada anak2 Indonesia.

Ini tidak main2. Banyak yg 'nyinyir' menatakan, "Apakah ga ada tulisan lain selain bikin dongeng? Itukan cuma buat anak2? Lihat, masih banyak yg butuh bantuan kita untuk menulis yg ada didepan kita. Kenapa bikin tulisan untuk anak2?". Aahhhh ..... apakah memang demikan? Memang kenapa dengan anak2 kita yg notebene adalah anak2 Indonesia?. Tidakkan kita melihat bahwa dongeng anak2 Indonesia sering di'curi' oeh bangsa lain? Mengapa tidak ada yg 'tersentuh' membuat buku dongeng anak2 seperti Hans Christian Andersen aau Mark Twain atau yg sejenisnya?.

Paradoks di motori oleh beberapa Kompasianer yg sangat peduli dengan anak2 khususnya anak2 Indonesia, diselenggarakan di Kompasiana pada tanggal 23 - 24 April 2011, bertepatan dengan Kebangkitan Yesus Kristus, hari yg sangat sakral bagi umat Kristiani. Dihadiri oleh hampir semua Kompasianer dan dongeng2 ini dibuat oleh hampir 170   orang Kompasianer dan terlahir 200an dongeng anak2 Indonesia yg segar dan baru, khususnya untuk dunia era globalisasi sekarang, yg tetap peduli dengan mereka.

Hampir 3 minggu mereka mempersiapkan event ini, membuat grup khusus di Facebook sampai meeting lewat YM dan inbox. Sangat luar biasa karena mereka2 ini belum perah bertemu selain lewat Kompasana, YM dan Facebook. Dengan semangat dan tidak mengenal lelah, event ini membuat kita semua 'terpengarah' betapa dasyatnya serbuan Paradoks di Kompasiana, sampai yg 'ter' di habisi oleh Paradoks.

LUAR BIASA ....... !!!!!

Sikap para 'panitia' Paradoks sangat membuat para pembuat dongeng ini seperti di rumah sendiri, walau panitianya juga antara kompasioner sendiri. Di grup Facebook, sangat terasa kenyamanan untuk 'berbuat separti di rumah sendiri' hingga sewaktu grup dinFacebook ini dibubarkan, terasa ada yg hilang dari diri masing2 para Kompasianer ini.

Setelah even tersebut, dan grup Facebook dibubarkan, beberapa Kompasianer aktif dan yg benar2 sangat peduli untuk mengembangkan dongeng ini bisa di baca oleh seluruh anak Indonesia, ber-rapat di suatu tempat untuk membuat wadah, yaitu 'Rumah Masa Depan' bagi dongeng anak se Indonesia ini. Dengan dibantu oleh 'sahabat anak Indonesia', jadilah Rumah Masa Depan dimana semua orang se-dunia, bukan hanya anak2 se-Indonesia, bisa melihat dan membacanya di 'rumah' ini, bahkan bila ada yg mau membuat cerita dongeng untuk anak2 Indonesia, aka nada fasilitasnya. Ini bukan main2!.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline