Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Sadarkah Kita Tidak Menghargai Berkat Tuhan ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1296454502736034844

By Christie Damayanti

Anakku makanya sulit sekali. Dan aku dulu, dididik untuk tidak membuang2 dan menyisakan makanan yg sudah di ambil, apapun alasannya. Hal ini membuatnya kemudian belajar untuk mengambil secukupnya, tidak menumpuk makanan di piring lagi untuk kemudian dibuang ke tempat sampah.

Ada banyak di antara kita yang berpikir hal seperti itu tidak masalah.

Bukankah uang yang dipakai untuk membeli pun juga uang kita?

Mengapa kita harus repot jika makanan itu berlebih dan dibuang?

Benar, itu uang kita. Tetapi pernahkah kita berpikir bahwa berkat itu berasal dari Tuhan dan bukan untuk disimpan sendiri, apalagi dibuang-buang? Ketika kita menghamburkan uang untuk menyediakan makanan lebih daripada kebutuhan lalu kemudian dibuang, apakah kita ingat ada banyak gelandangan dan anak-anak yang kelaparan, yang mungkin akan berpesta dengan segenggam saja sisa makanan yang terbuang itu? Ketika kita berpesta pora, pedulikah kita bahwa di sisi lain ada anak yang tengah menangis kelaparan?

Perhatikanlah, Tuhan tidak menyukai sikap seperti itu. Kita bisa melihat sebuah contoh dari peristiwa yang sudah tidak asing lagi bagi kita, yaitu ketika Yesus membuat mukjizat yang mampu mengenyangkan 5000 orang, belum termasuk anak-anak dan wanita lewat lima roti dan dua ikan.

Ketika itu Yesus baru saja membuat mukjizat luar biasa dengan sisa makanan yang seadanya sehingga mampu memberi makan ribuan orang sekaligus. "Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki." (Yohanes 6:11). Mereka boleh makan sebanyak yang mereka kehendaki. Mereka disini bukan berbicara puluhan atau ratusan, tetapi ribuan orang. Lalu lihat ayat berikutnya berkata seperti ini: "Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." (ayat 12).

Ketiga Penulis Injil lainnya pun mencatat mengenai pengumpulan potongan-potongan tersisa ini. (Matius 14:20, Markus 6:43 dan Lukas 9:17. Lihatlah bahwa Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk tidak membuang-buang sisa makanan seenaknya. Dia meminta kita untuk mengumpulkan sisanya, agar tidak ada yang terbuang.

Apa yang kita makan saat ini merupakan berkat tak terhingga dari Tuhan. Ini adalah hal yang penting untuk diingat. Itulah sebabnya dengan tidak membuang-buang makanan, itu artinya kita menghargai berkat yang diberikan Tuhan termasuk pula menghargai Sang Pemberinya. Di sisi lain itu juga menunjukkan bahwa kita memiliki kepedulian terhadap sesama kita atas dasar kasih, tepat seperti hukum kedua dari dua hukum yang terutama yang diajarkan Yesus. (Matius 22:34-40).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline