Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Membangun Rumah Sakit yang Baik, Bukan Hanya Sekedar 'Mendesain' saja...

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

holikaw.alltop.com

By Christie Damayanti


[caption id="" align="aligncenter" width="567" caption="holikaw.alltop.com"][/caption]

Sebuah desain, untukku sebagai arsitek merupapakan eksistensi diriku, apalagi jika desain tersebut bisa beguna bagi orang lain. Jika aku mendesain rumah pribadi, pastilah akan berguna bagi klienku, tetapi mungkin tidak untuk klienku yang lain, karena visi dan misi serta tujuan mereka berbeda. Tetapi jika desianku dalam bangunan2 umum benar2 berguna bagi orang banyak, itu merupakan prestasi tersendiri, apalagi desain bagunan umum tersebut menjadi berkat bagi banyak orang.

Sebut saja, ketika aku diminta melayani sebagai arsitek lepas bagi sebuah rumas sakit Kristen swasta dalam pelayanan. Ketika Tuhan 'memanggil' aku untuk sebuah pelayanan, mendesain dan membangun tanpa pendapatan ( volunteer ), tetapi aku tetap melakukan yang terbaik bagi orang lain, sejak tahun 1994 sampai tahun 2005.

Mungkin aku bisa sedikit sharing tentang konsep sebuah desain rumah sakit, dimana sebuah rumah sakit akan lebih bermakna jika mempunyai standard2 yang jelas.

Merencanakan fasilitas fisik sebuah rumah sakit secara tepat guna dan efektif, merupakan salah satu cita2ku. Ya, aku yang dibesarkan dengan banyak penyakit, terutama sekarang ini sebagai insan pasca stroke, aku menginginkan rumah sakit yang nyaman dalam membantu pemulihanku.

Perencanaan fisik rumah sakit yang sesuai dengan tujuanku dan terencana, akan dapat memberikan kemudahan2 dalam manajemen rumah sakut tersebut, dalam memberikan pelayanannya. Dengan semakin tingginya permintaan akan kualitas pelayanan masyarakan dalam bidang kesehatan dan rumah sakit, maka oihak2 penyedia rumah sakit ( baik pemerintah ataupun swasta ) tidak lagi mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat umum. Sehingga kita sebagai desainer, membutuhkan strategi dan prioritas kebutuhan dalam perencanaan, perancangan dan pengelolaan serta manajemen dan fasilitas2 rumah sakit.

Untuk mendesain sebuah rumah sakit, ada tahapan2 sesuai dengan konsepnya. Seperti yang aku lakukan untuk rumah sakit yang aku desain. Kami membentuk tim desain yang terdiri dari beberapa arsitek, lalu insinyur sipil yang menghitung beban serta tim elektrikal dan mekanikal, secara rumah sakit mempunyai fasilitas2 yang memang harus berhubungan dengan kelistrikan, daya ataupun komunikasi.

Setelah itu kami menghadirkan manajemen rumah sakit tersebut sebagai 'pemakai', yaitu dokter2 serta tim manajemen rumah sakit.

Pengertian dan komponen2 rumah sakit serta tipologi dan tinjauan arsitektural, pelayanan serta klasifikasi rumah sakit, pun harus dikuasai sbagai arsitek. Karena jika kita hanya mau mendesain rumah sakit bersalin, tidak harus mempunyai ruang2 khusus dan detail tentang pasen stroke, walau kemungkinannya memang ada seorang ibu hamil yang menderita stroke.

Begitu juga jika kita mendesain rumah sakit kanker, ibu2 hamil tidak akan khusus menuju ke rumah sakait tersebut, karena tidak akan ada dokter ginologi atau bidan di rumah sait kanker, walaupun kemungkinannya pun ada, seorang penderita kanker dan hamil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline