Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1408345040802615233

By Christie Damayanti

Udara dingin menggigit! Sungguh! Mungkin dengan 11 derajat Celsius disana waktu itu, tidak terlalu dingin. Tetapi anginnya itu yang membuat dingin. Bukan hanya dingin, tetapi membuat aku sedikit menggigil! Dan aku merapatkan syal serta mantelku untuk mengusir dingin .....

Museum Volendam

Aku belum pernah masuk kesana, walau museum ini berada di depan parker bus2 wisata dari seluruh Holland. Karena biasanya, kami hanya 'digiring' langsung ke tepi laut nya. Tidak pernah ke tempat seperti ini. Dan sekarang aku yakin, aku tepat memilih tour ini, walau harganya cukup mahal. Tour kali ini, memang aku arus membayarnya lebih mahal dari sebelumnya. Ternyata memang lebih banyak yang dilihat, selain hanya sekedar 'desa nelayan' di pelabuhan Volendam .....

Desa Volendam berdiri dari tahun 1462, sebuah desa kecil petani dan nelayan, dan secara bertahap berkembang menjadi desa yang makmur. Penduduknya sebagian besar beragama Katolik.

Sejak tahun 1870, masyarakat nelayan otentik dengan hidup dalam tradisi kuno yang me-rakyat. Seperti yang sudah aku tuliskan sebelumnya, rumah mereka sangat indah dengan kayu di cat warna warni, yang sekarang menjafi asset bangsa untuk mengilhami seniman dan wisatawan.

Pada tahun 1884 perusahaan steamboat lokal membuka layanan reguler dari Amsterdam langsung menuju pulang Marken, dimana biasanya pegadang2 menuju Marken melalui Volendam. Sehingga, jarak Amsterdam-Marken meraih sukses besar, dan penduduk desa Volendam mengalihkan pekerjaannya sebagai PEDAGANG ikan, bukan pencari ikan ( nelayan ).

Dan Marken sukses besar dengan menjadikan pulau kecil ini sebagai salah satu tujuan wisata Holland, lewat Volendam.

14083452382082003117

14083453641321613706

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline