Lihat ke Halaman Asli

Memaksimalkan Hardskill pada Diri

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1355731214238657931

Memiliki kemampuan dalam berbagai hal adalah impian semou orang sejak lahir, namun apakah impian itu dapat kita wujudkan? Itulah yang kini menjadi pertanyaan besar bagi setiap orang untuk mewujudkan impian mereka dalam dunia nyata. Apakah kita dapat melalui semua impian kita tanpa adanya peran diri kita, usaha dan doa? Saya rasa, hal itu tidak akan mungkin dapat kita capai. Bagaimanakah kita mencapai suatu impian dengan memaksimalkan kemampuan diri? Sesuai dengan judul pada tulisan ini yaitu " Memaksimalkan Hardskill Pada Diri Kita" kita akan mencoba menggali seluruh potensi diri yang kita miliki. Karena pada hekekatnya setiap manusia memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang, lingkungan dan kemauan. Jika kita fahami bersama, bahwa pengertian dari Hardskill sendiri adalah kemampuan kompetensi teknis dan akademis  sesuai dengan latar belakang keilmuan yang dipelajari. Seringkali kita tidak memperhatikan atau bahkan tidak sadar atas kemampuan diri sendiri. Karena kita lebih banyak membandingkan diri kita dengan orang lain, untuk mendapatkan sebuah predikat kesetaraan dengannya. Padahal jika kita ingin bercermin dan menyadari bahwa  dimiliki sebenarnya diri kita ini memiliki kemampuan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Hardskill setipa individupun berbeda, sesuai dengan apa yang mereka pelajari dan dapatkan pada pendidikan formal/non fomal. Mari kita sederhanakan analogi dalam tulisan ini agar sama-sama kita fahami maksud dan tujuannya. Kita tarik sebuah contoh pada saat kita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi kita akan mencari tahu sebab dan akibatnya. Hal ini adalah cara yang dilakukan oleh manusia secara alamiah. Sejak di bangku sekolah dasar kita sama-sama mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris dasar dari guru kita, namun pasti ada saja dikelas tersebut yang memiliki kemahiran yang lebih dibanding kita. Mengapa demikian? Ha tersebut merupakan sebuah usaha dan kerja keras yang tidak kita lakukan pada saat itu. Hanya perasaan sedih dan kecewa, jika kita melihat teman kita memiliki kemampuan berbasaha Inggris yang lebih baik. Padahal, jika kita memiliki sebuah mindset yang positif bahwa "Bahasa Inggris Itu Mudah Kok!" maka dengan mudah kita akan mempelajari dan menyerap berbagai hal. Untuk itulah perlu adanya sebuah motivasi positiv didalam diri kita untuk mencoba dan mempelajari sesuatu hal yang baru untuk dapat kita jadikan sebuah keterampilan dimana itu bisa kita sebut sebagai sebuah Hardskill kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline