Setiap insan pendidikan tentunya sudah tidak asing ketika mendengar tokoh bernama Bloom. Benjamin Samuel Bloom melakukan penelitian tentang pengembangan kemampuan berpikir dalam sebuah proses belajar yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom merupakan struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi dalam proses belajar.
Bloom mengelompokkan ke dalam 3 aktivitas belajar manusia, meliputi aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Ranah kognitif berfokus pada pengembangan intelektualitas atau kecerdasan peserta didik, psimokotor pada pengembangan keterampilan dan afektif pada pengembangan sikap serta perilaku peserta didik.
Taksonomi Bloom ini sangat penting dan mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka yang dicetuskan pemerintah Indonesia saat ini. Konsep merdeka belajar yang diterapkan pemerintah Indonesia tidak hanya berfokus pada pengembangan kognitif peserta didik.
Dengan demikian, proses belajar yang dilaksanakan nantinya diharapkan mampu membekali peserta didik dengan keterampilan berpikir secara kritis dan analisis yang baik juga keterampilan untuk mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh peserta didik secara kontekstual.
Taksonomi Bloom sangat membantu guru untuk melihat dan menentukan level kognitif peserta didik. Dengan penentuan level tersebut, guru akan lebih mudah dalam membuat konsep belajar dan menentukan rancangan proses kegiatan belajar peserta didik. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan Taksonomi Bloom yaitu:
- Menentukan TP ( Tujuan Pembelajaran ). Guru perlu menetapkan tujuan belajar yang akan dicapai oleh peserta didik, disesuaikan dengan fase dan level kemampuan mereka.
- Menentukan Kompetensi Pembelajaran. Guru perlu memahami dan memperhatikan kemampuan kognitif peserta didik supaya mereka tidak terlalu terbebani sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar yang optimal.
- Menentukan ranah kemampuan intelektual peserta didik. Ranah kemampuan intelektual tersebut harus sesuai dengan kompetensi pembelajaran.
- Menggunakan kata kunci yang tepat, di mana kata kunci berperan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran.
- Menentukan model dan media pembelajaran. Guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan ranah Taksonomi Bloom yang akan dicapai serta mempersiapkan media pembelajaran yang kontekstual dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Setelah melalui tahapan - tahapan di atas, maka seorang pendidik dapat mengembangkan formulasi yang tepat dalam pembelajaran di dalam kelas, proses belajar-mengajar yang berlangsung nantinya bernuansa HOTS ( Higher Order Thinking Skills ) sehingga peserta didik dapat mengembangkan keterampilan abad 21 secara optimal, meliputi : keterampilan berpikir kiris-analitis, ketarampilan berkomunikasi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan kolaborasi, dan kemandirian dalam belajar.
Selain membantu para guru dalam merancang pembelajaran bernuansa HOTS, Taksonomi Bloom ini juga membantu dalam proses penilaian atau evaluasi. Tahapan yang dilakukan guru dalam menyusun evaluasi bernuansa HOTS sesuai dengan Taksonomi Bloom adalah sebagai berikut :
- Guru menentukan level kognitif yang perlu dicapai oleh peserta didik pada taraf HOTS ( Higher Order Thinking Skills ) meliputi C4, C5, dan C6
- Guru menyusun kisi-kisi dengan mengadopsi kata kerja dari Taksonomi Bloom
- Penyusunan soal literasi dan numerasi bernuansa HOTS
Salah satu kebijakan merdeka belajar adalah adanya kegiatan Asesmen Nasional. Asesmen Nasional meliputi 3 kegiatan :
- AKM Literasi dan Numerasi
- Survey karakter
- Survey lingkungan belajar
AKM literasi dan numerasi berisi soal-soal yang bernuansa HOTS. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkap pemahaman peserta didik terhadap ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya dan melihat sejauh mana peserta didik memahami aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Taksonomi Bloom ini sangatlah membantu dalam memberikan panduan yang tepat bagi para guru dalam mengimplementasikan kebijakan merdeka belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H