Hai sahabat kompasiana, bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja ya. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih jauh tentang sel Punca. Apakah benar jika sel punca dapat memperbaiki jantung kita yang mulai rusak? Nah, kita akan membahas dan mengetahuinya lebih dalam lagi dalam artikel kali ini. Cekidot...
Sebelum kita mengetahui apakah sel punca dapat memperbaiki jantung kita yang mulai rusak, alangkah lebih baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan sel punca? Sel punca adalah sel yang melum memiliki spesifikasi atau fungsi khusus (belum berdiferensiasi) dan memiliki potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak sel didalam tubuh kita. Sel punca sendiri memiliki fungsi sebagai sistem perbaikan atau mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme tersebut.
Seperti sel yang lainnya sel punca juga akan mengalami pembelahan, namun ketika mengalami pembelahan ini sel punca memiliki potensi untuk tetap menjadi sel punca maupun mengalami sel lain yang memiliki fungsi lebih spesifik seperti sel otot, sel darah merah, maupun sel otak.
Perlu kalian ketahui bahwa sel punca sangatlah penting bagi tubuh kita. Kenapa bisa begitu? Saat kita terluka atau sakit, sel kita juga akan terluka ataupun mati. Saat hal ini terjadi, sel punca akan menjadi aktif. Sel punca berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang terluka ataupun menggantikan sel lain pada saat mereka mengalami kematian rutin. Dengan cara ini, sel punca menjaga kita tetap sehat dan mencegah kita dari penuaan dini. Sel punca akan bertindak seperti pasukan dokter mikroskopis milik kita sendiri.
Sel punca juga terdiri dari beberapa jenis. Beberapa ilmuan bahkan mengemukakan bahwa setiap organ yang kita miliki memiliki sel puncanya sendiri. Bahkan sel punca ini sudah ada sejak tahap paling awal dari pembentukan manusia. Ya, sel punca sudah terdapat sejak kita mengalami proses embrional. Tugas utama selpunca embrionik ini adalah sebagai membangun setiap organ dan jaringan di tubuh selama proses perkembangan manusia.
Berbeda dengan sel punca embrionik, sel punca dewasa dapat berubah dan berkembang menjadi ratusan macam sel yang terdapat dalam tubuh manusia. Sel punca dewasa memiliki dua karakteristik yang membuatnya sangat spesial. Yang pertama adalah sel tersebut memiliki kemampuan untuk berpoliferasi atau sering kita sebut 'perkembang biakkan'. Sel punca dewasa dapat berkembang biak untuk periode yang panjang untuk memperbaharui dirinya. Karakteristik yang kedua adalah, Sel punca dapat berdiferensiasi atau dipisahkan berdasarkan fungsinya menjadi sel-sel khusus yang memiliki karakteristik morfologi dan fungsi yang spesial.
Sel Punca memiliki dua sifat yang membedakan sel punca dengan sel lainnya atau bisa disebut menjadi ciri khas sel punca, yaitu:
- Sel Punca adalah sel yang belum mengalami diferensiasi namun sel punca tetap memiliki kemampuan untuk memperbaharui diri dengan melakukan pembelahan bahkan setelah sel tersebut tidak aktif dalam waktu yang cukup lama
- Sel Punca dapat diinduksikan atau disesuaikan dengan sel induk menjadi sel dengan fungsi yang sama dengan induknya.
Kelebihan sel punca yang sudah kita ketahui diatas membuat manusia semakin mendalami tentang sel yang spesial ini. Kemampuan sel punca dalam meregenerasi jaringan atau organ yang rusak inilah yang membuat banyak ilmuan dan dokter meyakini bahwa sel punca adalah salah satu metode penyembuhan penyakit baru yang akan menyelamatkan banyak jiwa kedepannya.
Dikutip dari situs resmi departemen kesehatan Republik Indonesia yang diposting pada tanggal 29 Juli 2017, mengatakan bahwa penyakit jantung merupakan penyakit penyebab kematian yang paling tinggi di Indonesia saat ini.
" Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan, Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9%. Kemenkes imbau masyarakat agar melakukan cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin beraktifitas fisik, diet yang sehat dan seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres (CERDIK) untuk mengendalikan faktor risiko PJK. " (dikutip dari www.depkes.go.id)
Penyakit Jantung memang sudah tidak asing lagi, bahkan penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi di negara-negara maju dan berkembang. Hal inilah yang mendorong para dokter ahli dan ilmuan-ilmuan mencari terobosan baru sebagai cara megatasi penyakit yang sati ini.