Lihat ke Halaman Asli

Minyak Tanah Ikut-ikutan Naik

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta- Setelah masyarakat khususnya para pedagang makanan dihebohkan dengan harga cabai di pasaran yang meroket, kini giliran harga minyak tanah yang ikut-ikutan naik. Awalnya ditingkat agen minyak tanah di bandrol Rp 8.700/liternya kini naik menjadi Rp 9.400/liternya. “Naik Rp700/liter mulai dari tanggal 1 hingga 15 maret lalu”, ujar Marjono, Pegawai PT. Wina Putra Jaya, agen resmi minyak tanah non subsidi.

Walaupun terjadi kenaikan yang cukup tinggi pihaknya tidak mengurangi jumlah pasokan minyak tanah, yaitu 1000 liter tiap kali pasokan. Hal tersebut ia lakukan karena minyak tanah masih dicari oleh para masyarakat karena dirasa lebih aman ketimbang menggunakan gas elpiji.

Vica, selaku pengecer minyak tanah mengaku memperoleh untung yang besar dengan berjualan minyak tanah. Namun, setelah harga minyak tanah naik ia hanya mengambil untung sedikit dari penjualan tiap liternya. Belum lagi banyak dari pelanggannya yang kompalin dikarenakan harga minyak yang terus naik Di tingkat pengecer harga minyak tanah, kini dibandrol Rp 9.500/liter.

“Banyak pelanggan yang kompalin, kok harganya naik terus. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak berjualan minyak dulu hingga harganya turun atau stabil. Soalnya untung yang saya dapat juga tidak banyak”, ujar Vica.

Tidak ada yang tahu secara pasti penyebab kenaikan harga minyak tanah. Namun,menurut Marjono salah satu faktor yang menyebabkan harga minyak tanah naik adalah krisis berkepanjangan yang terjadi di Mesir.

“saya berharap harga minyak tanah kembali stabil, karena masih banyak pengguna minyak tanah lantaran merasa takut menggunakan gas elpiji. Apalagi simbah-simbah yang belum terbiasa menggunakan gas elpiji”, ujar Marjono.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline