Dukuh, Sragen (15/02/2023). Energi listrik merupakan kebutuhan penting masyarakat dan sumber daya yang paling ekonomis untuk berbagai kegiatan. Tanpa tenaga listrik, aktivitas manusia dapat terhambat. Listrik merupakan salah satu pengeluaran terbesar bagi rumah tangga.
Berdasarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) konsumsi listrik per kapita di Indonesia mencapai 1.173 kilowatt hour (kWh) pada 2022. Jumlah itu meningkat 4,45% dari tahun sebelumnya yang sebesar 1.123 kWh. Kondisi tersebut terus meningkat seiring dengan pulihnya kegiatan ekonomi masyarakat setelah pandemi Covid-19. Selain itu, kapasitas terpasang pembangkit listrik diperkirakan semakin meningkat pada tahun depan.
Konsumsi energi listrik berlebihan ini menyebabkan tarif listrik yang tinggi dan pemborosan energi listrik. Konsumsi listrik yang berlebihan juga berdampak pada pemanasan global, karena listrik sebagian besar dihasilkan dari bahan bakar fosil. Selain itu, cadangan energi akan semakin berkurang di masa mendatang, sehingga dapat terjadi krisis listrik.
Hal itu juga dialami warga Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen. Masyarakat pada desa Dukuh saat ini sering sekali meninggalkan ruangan dengan kondisi lampu menyala terutama pada fasilitas umum yang sering digunakan seperti kamar mandi dan lain-lain. Terutama pada ruang bilas yang ada pada kolam renang pancuran yang sering sekali menyala sepanjang hari dikarenakan masyarakat lupa mematikan lampunya menyebabkan melonjaknya tagihan listrik yang ada.
Fenomena seperti ini sebenarnya mudah dipahami oleh masyarakat jika sudah cukup mengetahui tentang penggunaan listrik. Namun, sebagian besar masyarakat masih sering lalai dalam penggunaan energi listrik, misalnya saat menggunakan lampu, sehingga sebagian besar masyarakat tidak mematikan lampu saat terang atau saat tidak digunakan.
Salah satu cara untuk mengatur penggunaan lampu agar tepat guna adalah dengan menggunakan lampu otomatis motion sensor. Alat ini bekerja dengan praktis, yaitu Lampu akan menyala ketika sensor pada lampu mendeteksi adanya gerakan disekitar.
Saat sensor pada lampu tidak mendeteksi adanya gerakan dalam 30 detik maka lampu akan langsung secara otomatis mati, Untuk gambaran mudahnya, lampu akan menyala saat ada orang yang masuk kedalam ruangan dan akan mati secara otomatis jika orang nya sudah pergi.
Lampu ini akan sangat efisien diterapkan di kamar mandi atau toilet, terlebih di sektor penerangan tempat umum yang cukup krusial, seperti padaruang bilas di kolam. Pemasangan saklar otomatis pada ruang bilas akan membuat penggunaan listrik terpakai hanya saat ruangan digunakan, sehingga biaya listrik dapat ditekan serendah-rendahnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu mahasiswa KKN tim I Undip 2022/2023 bernama Christian Saragih yang berasal dari program studi S1 Teknik Elektro 2019 berinisiatif menerapkan inovasi ini. Produk ini disebut dengan "Lampu Motion Sensor" yang berfungsi sebagai produk penggunaan energi listrik secara efektif dan efisien.
Kegiatan ini dilaksanakan pada (04/02/2023) dengan target pemasangan di Ruang Bilas Kolam Renang Pancuran. Lokasi ini dipilih karena Kolam Renang Pancuran merupakan salah satu tempat yang sering diakses oleh warga sekitar dimana banyak digunakan oleh warga untuk berenang.