Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Generasi Z Disebut Juga sebagai Generasi Strawberry?

Diperbarui: 30 April 2024   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z merupakan generasi yang terlahir di era digital dan memiliki tekanan sosial yang tinggi. Banyak dari generasi sebelumnya mengatakan bahwa generasi Z ini seperti generasi strawberry. Disebut generasi strawberry karena strawberry yang lemah dan mudah hancur menunjukan bahwa generasi Z memiliki jiwa yang lemah dan mental yang mudah hancur. Walaupun begitu generasi Z memiliki daya kreativitas yang tinggi dikarenakan akses internet yang memudahkan mereka untuk mencari informasi.

Banyak penyebab dan faktor mengapa generasi Z bisa menjadi "generasi strawberry". Penyebab utamanya adalah mereka mudah menyerah dan rapuh ketika dibenturkan pada masalah dan tekanan dari sosial dan lingkungan sekitarnya. Selain itu juga karena Generasi Z seringkali dihadapkan dengan tantangan mental dan emosi yang unik, seperti tekanan akademis, isu-isu sosial dan ketidakpastian akan masa depan mereka sehingga membuat mereka menjadi stress dan cemas.

Akibatnya karena generasi Z disebut sebagai generasi strawberry telah menjadi stereotipikal, sehingga Generasi Z merasa beban yang berat. Masyarakat juga akan memandang Generasi Z sebagai kumpulan orang-orang yang lemah dan mudah menyerah jika dihadapkan dengan tanggung jawab. Tetapi ini bisa juga menjadi motivasi bagi beberapa orang untuk membuktikan bahwa generasi mereka itu tidak lemah dan justru bisa menunjukkan bahwa generasi mereka itu lebih kreatif.

Ada beberapa solusi bagi orangtua yang ingin hal terbaik untuk anaknya yang termasuk generasi Z sehingga mereka lebih kuat dan percaya diri. Yang pertama sudah pasti dengan memberikan mereka percaya diri bahwa mereka bisa menjadi lebih dari itu. Kedua bisa dengan membangun mental anak, Mental yang kuat sudah pasti sangat penting supaya anak bisa menjalankan dan menghadapi tantangan hidup yang susah. Ketiga dengan memahami anak apa yang mereka pikirkan dan rasakan sehingga dengan ini orangtua bisa lebih tau bagaimana caranya untuk membantu anak mereka. Keempat dan yang terakhir adalah dengan membantu mengajarkan mereka bagaimana cara untuk mengambil keputusan dan berkomitmen terhadap pilihan mereka tersebut dan tidak ragu.

Sekian artikel dari saya harap bisa membantu kita semua dan lebih memahami generasi sekarang ini.

sumber: RRI.co.id & geotimes.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline