Lihat ke Halaman Asli

Mari Gali Potensi Wilayah Kita dengan Pemetaan!

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1296630274558978169

Kita tidak akan tahu sebelum kita melakukannya, lagipula hanya 2 konsekuensinya: yang kita inginkan atau yang tidak kita inginkan. Namun ternyata ada satu hal lagi, yaitu lebih dari yang kita inginkan.

Itulah salah satu simpulan saya saat melakukan proyek yang telah saya jalani bersama teman-teman setengah tahun belakangan ini. Peta Hijau Tematik Persampahan Kota Bandung, namanya, atau dalam penelitian saya berjudul "Pemetaan Tempat-Tempat Pengelolaan Sampah di Kota Bandung Wilayah Cibeunying melalui Partisipasi Masyarakat". Proyek tersebut merupakan program kolaborasi dari berbagai pihak, sebutlah dari kalangan Pemerintah, LSM, Akademisi, dan relawan atas nama masyarakat umum, turut andil baik secara langsung di lapangan maupun tidak langsung. Tujuan utamanya adalah untuk memunculkan potensi pengelolaan sampah di suatu wilayah dengan cara pemetaan dan identifikasi tempat-tempat yang telah berpotensi dan melakukan pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Dengan begitu dapat terwujud alternatif pengelolaan sampah dengan cara reduksi, pemakaian kembali, dan daur ulang (3R) yang dapat diterapkan oleh masyarakat di kehidupan sehari-hari karena telah ada tempat-tempat yang melakukan 3R tersebut. Seringkali kita melihat apa yang tidak dipunyai, padahal mungkin kita telah mempunyai potensi dari solusi masalah tersebut, namun belum tergali lebih dalam dan dioptimalkan. Itulah yang mendasari proyek ini. Kami membuat tim kecil untuk keliling kota, dalam hal ini studi lokasi kami adalah Kota Bandung, untuk mencari tempat-tempat pengelolaan sampah tersebut. Kami juga melibatkan masyarakat secara umum karena ini nantinya akan menghasilkan suatu peta tempat-tempat pengelolaan sampah dan diberikan ke masyarakat supaya mereka dapat terbantukan dalam mengelola sampah melalui tempat-tempat yang telah terpetakan tersebut. Peta Hijau ini ingin merubah budaya 'BUANGLAH SAMPAH' menjadi 'TEMPATKANLAH SAMPAH' dan 'JANGAN BERPIKIR SUDAH BAYAR RETRIBUSI SAMPAH BERARTI TELAH MENYELESAIKAN PERMASALAHAN SAMPAH'. Karena sampah adalah tanggung jawab si penimbul sampah. Moral bangsa yang kita seringkali agung-agungkan dengan budaya timur atau luar indonesia, tidaklah lebih baik apabila sangking buruknya permasalahan sampah di Indonesia saja bisa sampai menewaskan puluhan manusia (Tragedi Leuwigajah, 2005). Mari lebih bijak!

Terlalu panjang dan lebar apabila menjelaskan proses dalam proyek tersebut, akan lebih ringkas apabila saya langsung ke kesimpulan data yang kami dapatkan. [caption id="attachment_88598" align="alignleft" width="300" caption="Peta Hijau Persampahan Seri-1 Wilayah Cibeunying (Tampak Peta)"][/caption] Ternyata ada begitu banyak tempat yang berpotensi dalam pengelolaan sampah. Dan gambar disamping merupakan peta yang telah kami desain dengan wilayah hanya Bandung Utara atau Wilayah Cibeunying (6 kecamatan). Ada 120 tempat yang teridentifikasi, belum lagi, tempat-tempat yang terlewatkan oleh kami. Ada 8 jenis tempat yang kami petakan, yaitu:

  1. Tempat Barang Bekas
  2. Tempat Daur Ulang
  3. Tempat Pengomposan
  4. Usaha Produk Hijau
  5. Organisasi Masyarakat/ LSM
  6. Informasi Lingkungan
  7. Sekolah Berwawasan Lingkungan
  8. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

Tempat-tempat tersebut akan sangat berguna apabila masing-masing tempat dihubungkan dan dapat dibuat sistem yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, dalam rangka mengelola sampah skala wilayah tersebut. Dengan begitu, saya pikir anggaran transportasi sampah ke TPA akan jauh berkurang karena telah banyak sampah yang akan terkelola melalui tempat-tempat tersebut. [caption id="attachment_88599" align="alignright" width="300" caption="Potensi Tempat-Tempat yang telah Dipetakan"]

12966307311499103830

[/caption] Dari gambar disebelah kanan juga dapat dilihat apabila dipetakan potensi tempat-tempat tersebut berdasarkan hierarkinya. Terlihat bahwa kita bisa memusatkan perhatian pada wilayah yang minim tempat pengelolan sampahnya. Namun ternyata wilayah tersebut juga cukup sedikit, dengan begitu potensi dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat ternyata cukup besar. Tinggal bagaimana para pengambil kebijakan dan masyarakat sendiri mendukung tempat-tempat tersebut. Dimana sebenarnya banyak dari tempat-tempat tersebut tidak permanen, seperti lapak atau wilayah pemulung. Mereka lah yang seharusnya dibina dan diberdayakan.
Kita akan tahu potensi suatu wilayah apabila kita petakan, mari berpeta hijau! Terdapat banyak ikon yang mendefinisikan tempat-tempat khas yang dapat kita informasikan ke khalayak. Dan semoga ada Peta Hijau tematik Persampahan di wilayah/kota-kota lain. Mari berkolaborasi!

Apabila berminat, tolong bantu mengisi kuesioner ini: Link Kuesionerhttp://bit.ly/g4UrHt Link Peta Hijau Persampahan Seri-1: Tampak Depan http://www.flickr.com/photos/hijaubandung/5409789744/. Tampak Belakang http://www.flickr.com/photos/hijaubandung/5409789748/in/photostream/.

Salam peta hijau! http://www.greenmap.org/ http://www.greenmap.or.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline