Lihat ke Halaman Asli

Christi Parnamita

Sharing yuk perihal Trading Forex

Investasi di Usia Muda? Why Not!

Diperbarui: 22 Mei 2021   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sama seperti Anak muda pada umumnya, saya memiliki kesulitan dalam MENABUNG!. Padahal, tanpa menabung, saya tidak akan mendapat modal untuk berinvestasi. Saya mulai bertanya-tanya kepada diri saya sendiri? Sampai kapan saya akan begini?

Semua dimulai dengan menata rapi Cashflow saya tiap bulan. 30% jumlah dari gaji saya sisihkan untuk menabung. Namun hal ini sulit sekali pada awal mulanya. Godaan untuk membeli tas dan sepatu bergaya tetap ada, agar semua orang melihat saya keren dalam sosial media, Instagram terutama. Feed Instagramsaya tata rapi, memajang foto Makan ditempat mewah, Ngopi di cafe mahal.

Tanpa saya sadari, Feed Instagram saya rapi, namun cashflow saya berantakan! Kembali terpikirkan oleh saya, benda-benda yang saya beli tidak akan bertahan lama, nilainya tidak akan bertambah, pun dengan makanan dan kopi mahal yang saya makan dan minum, tak lama akan berakhir di toilet. Maka dari itu, saya putuskan untuk mengubah pola hidup terlebih dahulu, sambil menata cashflow pelan-pelan. Sebagai seorang yang terlahir pada zaman yang sudah menyediakan banyak kemudahan terutama dalam bidang Teknologi Informasi, Saya sangat dimudahkan dalam mempelajari tips dan trick dalam mengelola keuangan.

Menjadi pribadi yang mandiri secara finansial adalah keinginan setiap manusia. Maka dari itu, setiap orang rela bekerja keras untuk mencapai kemandirian finansial tersebut.

Sebagian orang memilih untuk menabung uang hasil dari jerih payah mereka, ada yang memilih untuk menabung dalam bentuk properti, emas, deposito, hingga membiarkan uangnya mengendap dalam tabungan saja. Namun banyak orang tidak mengetahui,Salah satu cara untuk mencapai  Mandiri secara finansial menginvestasikan dana. semakin berkembangnya zaman, semakin banyak cara untuk menginvestasikan dana kalian.

Sebagai Milenial yang tidak bisa dipisahkan dari Internet, saya mulai berpikir, bagaimana saya bisa memanfaatkan hobi saya surfing diinternet menjadi lebih produktif? Saya sempat putus asa mengingat banyak sekali scam yang memberikan iming-iming kerja dengan Internet, namun Gaji sangat Fantastis, melebihi gaji pegawai kantoran pada umumnya. Dalam hati saya membatin, apakah orang-orang ini sebegitu kejamnya? membohongi orang yang tidak tahu dengan iming-iming seperti itu. Sampai pada akhirnya saya menemukan sebuah website yang cukup membuat saya membacanya berulangkali menjelang tidur, bahkan terkadang disela-sela jam makan siang saya. 

Dari Internet, saya mengenal sebuah website yang cukup membuka pandangan saya trading menggunakan robot Forex. Dari website tersebut, Saya mengenal lebih banyak tentang dunia Trading yang selama ini saya tidak tahu. Sebelumnya, pandangan saya tentang Trading sangatlah kolot, saya anggap trading adalah judi, hanya ada kemungkinan, Loss atau Profit. Namun ternyata saya salah besar, robot fore mengajarkan saya bagaimana memilih broker serta robot forex yang sehat (sebuah isu yang penting yang kadang diabaikan oleh orang awam), bagaimana teknik trading yang bagus, dan bagaimana management emosi dapat dilakukan dalam menghadapi Loss dan profit. 

Satu yang paling saya suka dari robot forex adalah dari awal saya di warning agar tidak sembarangan dalam melakukan trading, apa yang disampakian dalam website ini sangat sesuai dengan realita. Satu musuh yag terbesar yang harus saya kalahkan dalam diri saya sendiri adalah keserakahan. Saya ingin modal sedikit, Untung cepat dan banyak. Saya harus mendorong mental tersebut jauh jauh terlebih dahulu. Pada awalnya saya tidak berani menyentuh dunia Trading, saya sayang tabungan :), setelah memperlajari robot Trading lebih jauh, saya berani mencoba demo account terlebih dahulu. 

Pelan namun pasti, profit dari Trading dapat membantu saya menambahkan aset lain. Saya memilih untuk menabung emas, sebagai pelindung dari nilai kekayaan saya. mengingat apabila saya membiarkan dana terus menerus mengendap dalam rekening juga tidak baik. Emas bukan Investasi, emas hanyalah pelindung nilai saya. pun Trading bagi saya bukanlah sebuah ladang Investasi, namun pekerjaan saya. Trading mengharuskan saya memperhatikan pergerakan pasar, melakukan analisis berdasarkan pengamatan pasar tersebut dan mengaplikasikan dengan teknik tradig yang sesuai. 

Sungguh, saya menyadari, memulai menjadi pribadi yang mandiri secara finansial tidak semudah saya merapikan feed Instagram saya agar terlihat keren bagi orang lain. Saya harus mengorbankan waktu saya berkumpul dengan teman-teman. Dan fokus saya untuk saat ini bukan lagi bergaya, namun portofolio trading dan Aset saya! agar saya nanti tidak bergantung kepada orang lain saat saya tua. Semangat MAndiri secara Finansial ya teman temanku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline