Pengaruh media digital dalam kehidupan kita begitu besar tetapi pemahaman yang kita miliki mengenai media digital masih memprihatinkan. Bagaimana tidak? Media digital masa kini seringkali dipakai untuk hal-hal yang melenceng seperti untuk melakukan cyber bullying, penipuan, dan menyebarkan berita hoax. Oleh sebab itu, literasi mengenai media digital merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi semua orang.
Apa itu literasi? Menurut KBBI, literasi merupakan pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Selain itu, literasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Media sendiri dapat diartikan sebagai perangkat-perangkat yang digunakan untuk menyimpan serta mengirimkan data atau informasi. Sedangkan, media digital merupakan bentuk media elektronik yang menyimpan data dalam wujud digital, misalnya harddisk sebagai media penyimpan digital, jaringan komputer untuk penyebaran informasi digital, video digital, audio digital, tanda tangan digital, serta seni digital.
Kehidupan di era modern ini tentu saja tidak pernah jauh dari kata digital, begitu banyak hal penting yang kini telah dilakukan secara digital. Hal tersebut antara lain, penyimpanan dokumen yang dapat dilakukan melalui softwaredalam komputer, pembayaran makanan atau barang belanja secara online, pengumpulan tugas yang kini dapat melalui email, pembelian barang secara online, bahkan komunikasi yang dahulu perlu dilakukan secara tatap muka, kini tergantikan dengan chatting.
Adanya hal tersebut tentu saja mempermudah kehidupan kita sebagai pengguna media digital namun dalam kehidupan nyata, banyak masyarakat yang salah dalam mempergunakan media digital. Hal melenceng yang sering kita temui antara lain penipuan secara onlineyang marak dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, penculikan anak dan remaja melalui media sosial, cyber bullying, serta penyebaran berita bohong.
Contoh dari penipuan onlineyang marak terjadi adalah penipuan lewat undian berhadiah, dimana akan muncul informasi bila kita mendapatkan undian yang menggiurkan di layar gadget (handphone atau komputer) kita saat kita melakukan aktivitas browsing di internet.Kemudian, para korban akan diminta untuk mengisi identitas diri lalu diminta mentransfer sejumlah uang dalam jumlah yang tidak kecil sebagai biaya pendaftaran.
Berbeda dari penipuan online, penculikan secara media sosial seringkali menargetkan korban secara perlahan. Biasanya, para penipu mendekati korban dengan alasan ingin berteman lalu mengajak korban untuk main bersama atau bertemu disuatu tempat.
Perilaku menyimpang dalam penggunaan media digital selanjutnya adalah cyber bullyingyang kerap dilakukan oleh kalangan remaja. Remaja seringkali mengejek dan menyudutkan korban sehingga korban mengalami trauma secara psikologis dan tak sedikit yang memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Hampir mirip dengan cyber bullying, penyebaran berita hoax juga merugikan pihak tertentu. Bahkan ada korban yang dibenci masyarakat karena berita bohong mengenai dirinya. Tentunya korban mengalami kerugian karena fakta yang terjadi tidak demikian namun masyarakat nyatanya lebih sering mempercayai berita bohong.
Hal-hal tersebut merupakan penyimpangan yang terjadi karena kurangnya literasi mengenai media digital kepada masyarakat. Oleh sebab itu, literasi media digital begitu penting agar masyarakat tidak melakukan hal yang melenceng. Literasi media digital sendiri dapat kita lakukan melalui seminar-seminar di lingkungan sekolah, kampus, bahkan daerah perumahan.
Tak hanya melalui seminar, sebagai pengguna media digital kita juga harus lebih bijak dalam menggunakan media tersebut. Pertama, kita tidak boleh menyebarkan berita dari sumber yang tidak kita tahu asalnya.