Lihat ke Halaman Asli

Punya Istri Marissa Mayer, Yes atau No?

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1373890550118232235

[caption id="attachment_254943" align="aligncenter" width="468" caption="Marissa Mayer. Foto: Kompas.com"][/caption]

Terus terang, pada awalnya saya bukan benar-benar tertarik dengan salah satu artikel pada rubrik tekno di kompas.com hari ini (15/7/2013). Yang mengarahkan tetikus di jari untuk menjelajahnya adalah foto wanita cantik yang ditampilkannya, yaitu Marissa Mayer. Tahu, lah, siapa dia. CEO Yahoo yang dulunya mantan orang penting di Google.

Saya pelototi dulu foto itu. Suer, bukan karena “nepsong” atau sejenisnya, lha wong bisa dikategorikan tampilannya biasa-biasa saja. Tidak termasuk kategori “syur” dan sebagainya. Tapi saya bener-bener suka melihat penampilannya. Cantik, segar, dan bodynya “yes”. Saya yakin, kalaupun sebelumnya tidak tahu dia itu siapa, begitu menatap sosoknya di gambar ini (baik asli ataupun editan), saya langsung yakin di dalamnya tersimpan kecerdasan, ketegasan, dan energi yang luar biasa besar.

Artikel di bawahnya, yang kemudian saya baca juga, sebab judulnya memang cocok, ada kata “Bos Cantik”nya, sebenarnya bisa dikatakan biasa saja dari satu sisi namun merupakan nilai “plus” pula secara kebjakannya selaku pemimpin. Yakni tentang penghadiahan gelang fitnes, Up, buatan Jawbone kepada para karyawan yang dapat memantau kesehatannya masing-masing. Agar karyawan sehat dan produktif, begitu kira-kira alasannya.

Menelusuri tautan artikel-artikel lainnya di media yang sama, lagi-lagi karena beberapa tetap menggunakan judul “Bos Cantik” dan ada tampilan foto kecantikannya, dapatlah menguatkan bahwa wanita sepantaran saya ini memang “menarik” dan “beda”.

Gaya hidup ataupun gaya memimpinnya bisa sangat menginspirasi dari segi pencapaian bisnis/karier. Di antaranya, dia dikenal sebagai pemimpin yang inspiratif yakni memiliki passion terhadap pekerjaannya, persuasif dan mampu memotivasi timnya. Keren!

Demikian juga, Marissa adalah seorang pembicara yang handal, story teller yang memikat. Presentasi selama satu jam dengan hanya menggunakan 10 slide foto pun bisa disampaikannya dengan sangat menarik. Setuju! Membayangkan dia presentasi di depan saya, walaupun berjam-jam tanpa foto pun, sepertinya saya betah. Nggak ngerti bahasanya pun, nggak masalah, pasti saya tetap tertarik.

Dia pun merupakan motivator ulung. Setiap hari selama 90 menit , mulai pukul 4 sore, dia menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan karyawan secara personal. Wow, asik! Mantap. Satu setengah jam, Bos? Personal? Im so happy with you!

Namun, tentu sebagai pimpinan, Marissa memiliki sisi tegas dan berani. Dia tak mengijinkan karyawannya bekerja secara remote atau berkantor di rumah. Semua pekerjaan harus selesai di kantor. Ada yang protes? Tak peduli, itu sudah kebijakannya yang dipertimbangkan dengan baik. Di samping itu, karena memandang jumlah karyawan yang sudah terlalu “gemuk”, demi kepentingan perusahaan, dikatakan sejak menjadi CEO di Yahoo, dia telah “memecat” 1000 personil yang dianggap kurang produktif/menurun performanya. Walaupun dilakukan secara “diam-diam” tanpa gejolak berarti.

Itulah beberapa gaya dari Marissa Mayer yang dari sisi bisnis/kepemimpinan bisa dianggap oke. Meskipun bisa dijawab “ya” atau “tidak” kalau saya atau Anda memiliki Bos secantik, sepintar dan setegas ini.

Demikian pula, pertimbangan “yes” atau “no” andaikata wanita seperti Marissa Mayer ini menjadi pasangan/istri Anda. Sebab, wanita yang selain cantik juga cerdas dan energik ini, sehari-hari memulai bekerja mulai pukul 9 pagi hingga 8 malam. Setelah itu, dia akan berlatih di gym, pantas bodynya oke, ya? Kemudian kembali bekerja dan membaca email hingga pukul 11 malam. Hm, membayangkannya saja sudah capek. Tapi melihat penampilannya yang bugar, sulit dipungkiri kalau dia wanita energik. Pertanyaannya, berapa waktu yang diberikan buat suami atau anaknya? Kira-kira sih pukul 11 malam hingga 9 pagi. Jatahnya hanya sekitar 8 jam sehari, itu pun terpotong waktunya “bobo”. Mungkin pukul 11 sampai pukul 1 dini hari buat suami, meskipun energik, kemungkinan besar sih, dia tetap kecapekan, jadi ya,..seringnya bobo’ doang kali. Habis bobo’, pukul 6 pagi bangun, sampai jam 9 ngurus anak. Kurang nggak ya? Sepertinya sih,..lumayan..cukup. Eh,...kurang.., eh..cukup. Cukup-cukup..kurang, lah. Pikir-pikir dulu, ah! Haiyah..! Lagakmu,..ngimpiii..!!

Salam Marissa.

.

.

C.S.

yess...noo..yess!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline