Andai saja kita mengerti semua hal. Mungkin segala perselisihan akan minimal, atau bahkan nihil tanpa catatan. Karena dengan mengerti semua hal, akan membuat kita saling memahami, saling memaklumi, serta saling menghargai. Semua menjadi mengetahui apa yang salah atau benar, apa yang harus dipertahankan atau pun di ubah, dan akan begitu mudah memperoleh segala pengakuan.
Dengan mengerti semua hal, tak akan ada lagi saling menyangkal. Yang ada hanya melangkah bersama dan juga saling mengingatkan, tanpa kemarahan karena telah mengerti mana yang sepantasnya dilakukan.
Sayangnya, mustahil semua itu terjadi. Mungkin hanya di alam mimpi. Kita hanya sedikit mengerti, akan hal-hal yang berjalan dan terjadi. Meski dengan hanya sedikit mengerti saja, dengan mudahnya kita menghakimi, memandang yang lain bodoh dan patut dicibiri. Bahkan banyak yang mempertahankan pengertiannya yang seolah terancam, sampai tega hendak singkirkan sesama, jika perlu lenyapkan dari muka bumi.
Rasanya tak mungkin kita mengerti semua hal. Karena satu hal telah kita mengerti dan pahami, bahwa tak ada manusia yang mampu mengerti semua hal, banyak keterbatasan. Untuk itulah harus tumbuh pengertian yang layak kita pahami, tentang menghargai, menghormati, dan terutama adalah mengasihi.
Mustahil mengerti semua hal, kita hanya merasa banyak mengerti meski sangat kecil yang kita pahami. Bukankah sepanjang umur kita hendaknya belajar? Untuk mengerti banyak hal, sehingga kedamaian itu akan semakin dekat dan mampu kita rasakan.
Tapi, andaikata sangat sedikit yang kita mengerti, jangan sampai kita tidak mengerti bahwa hidup bersama dalam satu bumi hendaknya saling mengasihi.
.
.
C.S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H